Hubungan Renggang Usai Kacaunya Evakuasi Pasukan dari Afghanistan, Boris Johnson dan Joe Biden Siap Bertemu

19 September 2021, 18:20 WIB
Joe Biden dan Boris Johnson akan segera bertemu setelah hubungan mereka renggang karena kekacauan evakuasi dari Afghanistan. /Leon Neal/Pool via REUTERS/

PR CIREBON – Perdana Menteri Inggris Boris Johnson secara resmi akan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di Gedung Putih minggu ini.

Pertemuan antara Boris Johnson dan Joe Biden itu, salah satunya, untuk membangun kembali hubungan harmonis setelah evakuasi pasukan yang kacau dari Afghanistan.

Boris Johnson juga akan mencoba untuk memperbaiki keretakan dengan Joe Biden di perbatasan Irlandia Utara saat ia berusaha untuk mencapai kesepakatan perdagangan pasca-Brexit.

Baca Juga: Keluarga Korban Eksekusi Houthi di Yaman Ungkapkan Surat Terakhir Ayah Mereka, Tegaskan Tak Bersalah

Perdana Menteri Inggris itu terbang ke New York pada Minggu, 19 September 2021 waktu setempat di mana dalam acara KTT penting PBB, ia akan mendesak tindakan lebih lanjut tentang perubahan iklim di tengah kekhawatiran upaya global.

Boris Johnson akan mendesak para pemimpin dunia untuk mengambil tindakan nyata terhadap batu bara, iklim, mobil, dan pepohonan.

Perdana Menteri Inggris sangat ingin KTT iklim COP26 di Glasgow pada bulan November, yang telah dikonfirmasi oleh 100 pemimpin bahwa mereka akan hadir, akan sukses.

Baca Juga: Krisis Berlanjut, Australia Tanggapi Pembatalan Kesepakatan Kapal Selam dengan Prancis

“Para pemimpin dunia memiliki sedikit waktu tersisa untuk memenuhi komitmen iklim mereka menjelang COP26.

"Pesan saya kepada mereka yang saya temui minggu ini akan jelas: generasi mendatang akan menilai kita berdasarkan apa yang kita capai dalam beberapa bulan mendatang.

“Saya akan mendorong mereka untuk mengambil tindakan nyata terhadap batu bara, iklim, mobil, dan pepohonan sehingga kita dapat menyukseskan COP26 dan menjaga tujuan iklim kita tetap dalam jangkauan,” tuturnya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Mirror.

Baca Juga: Sering Alami Jerawat Akibat Penggunaan Masker? Simak Tips-tips Mencegah Maskne Berikut Ini

Belakangan ini, hubungan antara AS dan Inggris tengah miliki banyak masalah termasuk Afghanistan, Irlandia Utara, dan pembatasan virus Corona.

Kedua negara telah mengalami masa sulit dalam hubungan sejak Joe Biden menjabat pada Januari, meskipun keduanya tersenyum bersama di depan kamera pada KTT G7 di Cornwall.

Orang dalam pemerintah mengklaim Perdana Menteri merasa dikecewakan oleh penolakan Presiden AS untuk memperpanjang tanggal evakuasi dari Afghanistan setelah jatuhnya Kabul.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries, Gemini, Taurus, dan Cancer untuk Besok Senin, 20 September

Kantor Luar Negeri terpaksa menyangkal klaim Pentagon bahwa pejabat Inggris mendorong rekan-rekan AS untuk menjaga gerbang tetap terbuka di bandara Kabul sebelum serangan bom mematikan.

Boris Johnson juga akan mencoba meyakinkan pemerintah AS bahwa dia tidak membahayakan perdamaian di Irlandia Utara dengan mengancam akan menangguhkan perjanjian Brexit dengan Uni Eropa.

Dia menganggap kesepakatan perdagangan dengan AS sebagai hadiah besar Brexit, tetapi orang dalam senior pemerintah mengakui itu terbukti sulit.

Baca Juga: Taliban Kecualikan Anak Perempuan dari Pendidikan Menengah di Afghanistan

Namun, Inggris dan AS minggu ini mencapai pakta keamanan dengan Australia yang mencakup AS menyediakan kapal selam bertenaga nuklir, sebuah unjuk kekuatan yang ditujukan ke Tiongkok.

Kesepakatan AUKUS memicu pertikaian diplomatik dengan Prancis karena itu berarti Canberra membatalkan pesanan dengan Paris untuk menyediakan kapal selam bertenaga diesel.

Presiden Prancis Emmanuel Macron yang marah memanggil duta besar negaranya untuk AS, sementara para pejabat menuduh Inggris bertindak secara oportunis.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Mirror

Tags

Terkini

Terpopuler