Juru Bicara Taliban Ungkap Selama Ini Tinggal di Kabul, Zabihullah Mujahid: Mereka Mengira Saya Tidak Ada

13 September 2021, 15:15 WIB
Pasca kemunculan pertama kalinya dalam satu dekade di hadapan media, Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid sebut dirinya menetap di Kabul. /REUTERS/Stringer

PR CIREBON- Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid, yang pertama kali dalam satu dekade muncul di hadapan media, setelah kelompok pemberontak itu merebut Kabul, Afghanistan bulan lalu, kembali menyampaikan pernyataannya pada konferensi pers.

Dalam konferensi pers itu, Zabihullah Mujahid mengatakan bahwa selama ini dia tinggal di ibu kota Afghanistan tepat di bawah hidung musuh-musuhnya yang menganggapnya sebagai sosok seperti hantu selama perang.

Zabihullah Mujahid, yang beroperasi dalam bayang-bayang selama bertahun-tahun, juga mengakui bahwa ia belajar di seminari Haqqania di Nowshera Pakistan, yang juga dijuluki Universitas Taliban atau 'Universitas Jihad' secara internasional.

Baca Juga: 5 Selebriti Ini Pakai Tas Mewah yang Harganya Lebih dari Rp200 Juta, Ada Syahrini hingga Luna Maya

"Mereka (Pasukan Nasional AS dan Afghanistan) dulu mengira saya tidak ada," kata Zabihullah Mujahid kepada surat kabar The Express Tribune dalam sebuah wawancara, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman India Today.

"Saya berkali-kali melarikan diri dari penggerebekan dan upaya untuk menangkap saya sehingga mereka menganggap serius bahwa 'Zabiullah' adalah sosok yang dibuat-buat, bukan pria sejati yang ada," sambungnya.

Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa selama ini, dirinya tinggal di Kabul untuk waktu yang lama.

Baca Juga: Sempat Timbulkan Kehebohan, Wawancara Oprah Winfrey dengan Pangeran Harry dan Meghan Kalah di Emmy Awards

"Saya tinggal di Kabul untuk waktu yang lama, tepat di bawah hidung semua orang. Saya menjelajahi luas negara. Saya juga berhasil memiliki akses langsung ke garis depan, di mana Taliban melakukan tindakan mereka, dan up to date. Itu cukup membingungkan bagi musuh kita," tuturnya.

Karena penampilannya yang samar selama bertahun-tahun, ada spekulasi apakah juru bicara tanpa wajah itu sebenarnya lebih dari satu orang.

"Pasukan AS sering membayar penduduk setempat untuk mendapatkan beberapa informasi tentang keberadaan saya. Dengan menggunakan informasi itu, seperti yang saya katakan, mereka pasti telah meluncurkan lusinan operasi berbasis intelijen dengan harapan menemukan jejak saya," katanya.

Baca Juga: Ini Dia Kepribadian Terburuk dari Zodiak Aries, Libra, Scorpio, dan Pisces: Ada yang Sombong

"Tapi saya tidak pernah pergi atau mencoba berpikir untuk mencoba meninggalkan Afghanistan," imbuhnya.

Mujahid, yang lahir di distrik Gardez provinsi Paktia sekitar tahun 1978, mengatakan bahwa ia mengkhususkan diri dalam yurisprudensi Islam dari seminari Haqqania di Pakistan barat laut.

Penjabat menteri dalam negeri pemerintah Taliban Sirajuddin Haqqani, Menteri Air dan Energi Mullah Abdul Latif Mansoor dan menteri Telekomunikasi Najibullah Haqqani semuanya masuk daftar hitam PBB.

Baca Juga: Simu Liu Dikritik Netizen Tiongkok hingga Ada Ancaman Boikot Film yang Dibintanginya, Kenapa?

Mujahid mengatakan dia menjadi juru bicara Taliban setelah penangkapan pendahulunya.

Dia juga mengatakan bahwa dia belum pernah melihat pendiri Taliban Mullah Umar.

"Tapi saya telah bekerja dengan Syekh Mullah Mansoor, dan Syekh Hebatullah," katanya, merujuk pada penerus Mullah Omar.***

Editor: Arman Muharam

Sumber: India Today

Tags

Terkini

Terpopuler