Tak Ada Kompromi, Taliban Larang Perempuan di Afghanistan untuk Olahraga

9 September 2021, 11:00 WIB
Ilustrasi olahraga. Taliban larang perempuan Afghanistan untuk olahraga. /Pixabay.com/StockSnap

PR CIREBON - Taliban mengonfirmasi pada Rabu (8 September 2021) bahwa perempuan di Afghanistan tidak akan diizinkan untuk bermain olahraga apa pun, termasuk kriket.

Langkah yang diambil Taliban sekarang membuat pertandingan kriket uji coba antara Australia dan Afghanistan untuk November di Hobart, diragukan.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Komisi Budaya Taliban Ahmadullah Wasiq dalam sebuah wawancara dengan SBS News.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Benarkah Cuci Hidung dengan Garam Bisa Hilangkan Covid-19?

Menurut Wasiq, ketentuan olahraga dapat membuat wanita telihat auratnya, sehingga itu tidak sesuai dengan ajaran agama.

“Saya kira perempuan tidak boleh bermain kriket karena perempuan tidak harus bermain kriket. Dalam kriket, mereka mungkin menghadapi situasi di mana wajah dan tubuh mereka tidak ditutupi,” ujarnya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Times of India.

“Islam tidak mengizinkan perempuan untuk dilihat. seperti ini. Ini era media, dan akan ada foto dan video, lalu orang-orang menontonnya. Islam dan Imarah Islam tidak mengizinkan perempuan bermain kriket atau olahraga yang mereka ekspos," sambungnya.

Baca Juga: Alvin Faiz Potong Rambut, Henny Rahman Gemas: Ganteng Banget Sih

Pada November 2020, dua puluh lima pemain kriket wanita diberikan kontrak sentral oleh Dewan Kriket Afghanistan (ACB).

Itu juga mengadakan kamp pelatihan 21 hari untuk 40 pemain kriket wanita di Kabul.

Dewan Kriket Internasional (ICC) mewajibkan 12 anggota penuhnya untuk memiliki tim nasional wanita dan hanya anggota penuh ICC yang diizinkan memainkan pertandingan Uji.

Baca Juga: Kode Redeem Genshin Impact 'GI' Hari Ini 9 September 2021, Berbagai Hadiah Menarik Menanti Mu!

Saat ditanya mengenai pertandingan kriket dengan Australia November mendatang, Wasiq menegaskan Taliban tidak akan berkompromi terkait hal tersebut.

"Bahkan untuk ini, jika kita menghadapi tantangan dan masalah, kita telah berjuang untuk agama kita agar Islam dianut,” kata dia.

“Kami tidak akan melanggar nilai-nilai Islam bahkan jika itu membawa reaksi yang berlawanan. Kami tidak akan meninggalkan aturan Islam kami.”

Baca Juga: Rizki DA Unggah Video Bersama sang Anak, Iis Dahlia: Mama Iyang Sayang Banget

Dia menambahkan bahwa Islam membolehkan perempuan untuk pergi keluar atas dasar kebutuhan seperti berbelanja dan bahwa olahraga tidak dianggap sebagai kebutuhan.

"Dalam kriket dan olahraga lainnya, wanita tidak akan mendapatkan aturan berpakaian Islami. Jelas bahwa mereka akan diekspos dan tidak akan mengikuti aturan berpakaian, dan Islam tidak mengizinkan itu."

Menteri Perdagangan Australia Dan Tehan mengatakan kekecewaannya terhadap keputusan Taliban untuk melarang atlet wanita bermain olahraga.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: Times of India

Tags

Terkini

Terpopuler