Taliban Sebut Pihaknya Telah Tangkap 4 Pelaku Pemukulan pada Demonstran yang Menuntut Hak Perempuan

6 September 2021, 19:30 WIB
Taliban akhirnya mengungkap bahwa mereka telah menangkap 4 pria pelaku pemukulan demonstran yang menuntut hak perempuan. /Reuters/ Stringer//

PR CIREBON – Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mengatakan pihaknya telah menangkap empat pria yang memukul pengunjuk rasa hak perempuan dan menodongkan senjata kepada wartawan.

Saat itu, menurut Taliban, keempat pria tersebut berniat untuk membubarkan demonstrasi hak-hak perempuan di Kabul pada pada Sabtu, 4 September 2021.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari The Guardian, demonstrasi itu terjadi di tengah pertempuran sengit di lembah Panjshir, pertikaian terakhir oleh pasukan anti-Taliban dari pemerintah yang terguling.

Baca Juga: Kena Imbas Gegara Bela Saipul Jamil, Inul Daratista Minta Maaf: Wajar Lama Tidak Bertemu

Pertempuran juga berlangsung saat Afghanistan menunggu penguasa baru negara itu dari Taliban untuk mengungkapkan bagaimana mereka berencana untuk memerintah.

Seorang polisi wanita ditembak mati di rumahnya di provinsi Ghor tengah dalam pembunuhan yang ditargetkan di depan kerabat, dan mereka menyebut Taliban lah pelakunya.

Tindakan itu adalah yang terbaru dalam beberapa laporan pembunuhan pembalasan di seluruh negeri, meskipun Taliban berjanji bahwa mereka tidak akan membalas dendam pada mantan musuh.

Baca Juga: Ramalan Kartu Tarot untuk 6 September 2021: Capricorn Penyesalan Bisa Datang, Sagitarius Mungkin Terkejut

Upaya Taliban untuk melepaskan citra historis mereka tentang kebrutalan dan penindasan, semakin dirusak oleh penanganan protes dengan kekerasan.

Gambar wajah berlumuran darah dari seorang pengunjuk rasa menyebar dengan cepat di media sosial.

Pengunjuk rasa lainnya mengatakan pejuang Taliban menggunakan gas air mata dan memukuli mereka dengan popor senapan.

Baca Juga: KPI Beri Peringatan Keras ke Seluruh Lembaga Penyiaran Terkait Saipul Jamil: Utamakan Unsur Edukasi

Para militan juga memaksa wartawan asing yang meliput demonstrasi untuk berlutut dengan todongan senjata, dan memukul setidaknya satu orang sebelum dia dibebaskan.

Sementara itu, Mujahid mengatakan empat pria yang menyerang wanita dan wartawan telah ditangkap.

“Mereka berasal dari pos pemeriksaan. Mereka menganiaya para wanita dan seorang reporter dari Al Arabiya. Polisi dari departemen intelijen datang, mengendalikan situasi dan menangkap mereka,” ungkapnya.

Baca Juga: Pasangan Leani Ratri Oktila dan Hary Susanto Sukses Genapkan Medali Emas Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020

Namun, dia menolak menjamin hak untuk protes ketika ditanya apakah perempuan bisa turun ke jalan dengan aman lagi.

“Ini bukan waktunya untuk protes karena kontrol Taliban masih baru dan semua kantor tutup. Dan kami menyaksikan ledakan bandara, ketidakamanan akan terjadi.

“Mereka harus bersabar dan menunggu pemerintah terbentuk, baru mereka bisa menuntut. Kami meminta orang-orang untuk tidak menyebabkan gangguan bagi diri mereka sendiri dan pihak berwenang,” tandasnya.

Baca Juga: Tegas! KPI Minta Lembaga Penyiaran Tak Glorifikasi Kebebasan Saipul Jamil

Taliban telah berjanji kepada perempuan bahwa hak-hak mereka akan dilindungi dalam kerangka Islam.

Namun, kaum perempuan yang melakukan unjuk rasa mengatakan mereka masih menunggu pembuktian hal itu.

“Sejak Taliban mengambil alih, saya tidak pergi ke kantor saya,” kata seorang pengunjuk rasa di demonstrasi Kabul.

Baca Juga: Taliban Klaim Kuasai Sepenuhnya Lembah Panjshir Afghanistan

“Saya tidak mencoba untuk kembali bekerja, karena mereka akan menyakiti saya jika saya melakukannya,” ujarnya.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler