Sebabkan Puluhan Anak Meninggal, Demam Misterius yang Mewabah di India Picu Kekhawatiran Jadi Epidemi Baru

4 September 2021, 20:00 WIB
Ilustrasi sedang demam. Sebuah penyakit yang menyebabkan demam mewabah di India, menjadikan puluhan anak-anak tewas dan memicu kekhawatiran. /Pexels.com/Polina Tankilevitch

PR CIREBON – Wabah demam misterius telah menewaskan puluhan anak dan menyebar ke lebih dari 30.000 orang di India.

Wabah demam di India tersebut memicu kekhawatiran akan epidemi baru seperti Covid-19.

Kekhawatiran akibat wabah demam baru itu muncul saat India telah mengatasi gelombang kedua Covid-19 yang menghancurkan negara itu.

Baca Juga: Coki Pardede Tertangkap Saat Mengonsumsi Sabu, Polisi Mulai Selidiki Kemungkinan Adanya Jaringan Komika

Wabah melanda beberapa distrik di seluruh negara bagian utara Utter Pradesh, yang sebelumnya termasuk wilayah terparah dalam berjuang melawan gelombang kedua Covid-19.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Mirror, selama lebih dari seminggu, anak-anak di India terbangun dengan demam tinggi dan basah kuyup oleh keringat.

Gejala lain melaporkan adanya nyeri sendi, sakit kepala, dehidrasi dan mual, sementara beberapa kasus terlihat ruam menyebar di kaki dan lengan.

Baca Juga: Jangan Sampai Keliru, 5 Buah Ini Justru Tak Boleh Dimasukkan dalam Kulkas

Setidaknya 50 orang, kebanyakan anak-anak, telah meninggal karena virus itu, dan beberapa ratus telah dirawat di rumah sakit di enam distrik. Tidak ada penderita meninggal yang dinyatakan positif Covid-19.

Dokter di beberapa daerah yang terkena dampak, yaitu Agra, Mathura, Mainpuri, Etah, Kasganj dan Firozabad, percaya bahwa infeksi virus yang ditularkan nyamuk bisa menjadi penyebabnya.

Salah satu tanda terparah dari wabah itu adalah berkurangnya trombosit, komponen darah yang menyebabkan pembekuan.

Baca Juga: Satgas Nemangkawi Menangkap Gigen Telenggeng yang Merupakan Pemasok Senjata Api KKB di Papua

"Para pasien, terutama anak-anak, di rumah sakit sekarat dengan sangat cepat," ungkap Dr Neeta Kulshrestha, pejabat kesehatan paling senior di distrik Firozabad.

Distrik ini telah mengalami kejadian 40 orang meninggal dalam minggu ini, termasuk 32 anak-anak.

Ketua Menteri Uttar Pradesh Yogi Adityanath mengatakan ketegangan seperti itu sedang terjadi di rumah sakit di Firozabad, sehingga bangsal yang disediakan untuk pasien Covid-19 digunakan untuk demam baru.

Baca Juga: Berharap Taliban Dapat Bersikap Terbuka untuk Komunikasi, Vladimir Putin: Semakin Cepat Berperilaku Beradab

"Dampak gabungan dari Covid-19 dan epidemi demam berdarah berpotensi menghasilkan konsekuensi yang menghancurkan bagi populasi yang berisiko," terang WHO.

Beberapa laporan menunjukkan kematian bisa jadi akibat tifus scrub.

Penyakit ini menyebar melalui gigitan dari tungau yang terinfeksi dan ada wabah yang signifikan di India pada tahun 2003 dan 2007, dengan kasus parah yang memerlukan rawat inap.

Baca Juga: Ini Dia Manfaat dari Minum Jus Seledri, Berikut Resep dan Kandungan Nutrisinya

Tidak ada vaksin, tetapi doksisiklin dan antibiotik digunakan sebagai pengobatan.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Mirror

Tags

Terkini

Terpopuler