Aneh tapi Nyata! Seorang Ibu di Negara Ini Keluarkan ASI dari Ketiaknya, Kenapa?

3 September 2021, 06:00 WIB
Seorang ibu di Portugal mengalami kejadian langka yang tak biasa setelah melahirkan dan mengeluarkan ASI dari ketiak. /Pixabay.com

PR CIREBON - Seorang ibu di Portugal mengalami kejadian langka yang tak biasa.

Pasalnya, wanita yang baru saja melahirkan dua hari itu mengeluarkan ASI dari ketiak.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Sky News, awalnya, wanita tersebut mengatakan kepada dokter jika dirinya mengalami sakit di area ketiak.

Baca Juga: Sempat Pingsan, Atlet Belgia Jadi Orang Pertama yang Dirawat di Rumah Sakit karena Covid-19

Begitu dokter memeriksa area ketiak, secara mengejutkan mereka menemukan sesuatu yang bulat dan keras.

Lebih lanjut, begitu ditekan, sesuatu itu malah mengeluarkan cairan berwarna putih.

Dr Cristiana Marinho-Soares dan Dr Maria Pulido-Valente, dari Rumah Sakit Santa Maria di Lisbon, Portugal, menyadari bahwa cairan tersebut adalah ASI.

Baca Juga: Coki Pardede Ditangkap Akibat Kasus Narkoba, Kepolisian Ungkap Temukan Bukti Lain

Tentu saja hal yang terjadi pada wanita ini terbilang cukup aneh dan jarang terjadi.

Setelah didiagnosis, ternyata sang ibu menderita polymastia.

Untuk diketahui, polymastia merupakan satu kondisi di mana seseorang memiliki jaringan payudara tambahan.

Baca Juga: Drone AS yang Menargetkan ISIS di Afghanistan Menewaskan 10 Warga Sipil: Keluarga Kami Pergi untuk Selamanya

Penelitian menunjukkan bahwa antara 2 persen dan 6 persen wanita dilahirkan dengan jaringan payudara tambahan.

Jaringan tambahan ini tumbuh dari hasil perkembangan embrio dan sering kali ditemukan di area ketiak.

Jaringan tersebut biasanya akan menghilang seiring perkembangan janin, kecuali di tempat-tempat payudara.

Baca Juga: Update Kasus Covid-19 di Indonesia Jumat 2 September 2021: Bertambah 8.955 Orang

Namun, terkadang jaringan tersebut terbentuk di tempat-tempat tubuh yang lain.

Dalam beberapa kasus yang ditemukan, jaringan tersebut kemungkinan muncul dengan puting susu berlebih.

Namun, ada pula kasus tak memiliki puting susu, namun memungkinkan untuk memeras susu dari jaringan tersebut.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: Sky News

Tags

Terkini

Terpopuler