Usai Dievakuasi ke Prancis, 2 Atlet Afghanistan Ini Tiba di Tokyo untuk Berpartisipasi dalam Paralimpiade

29 Agustus 2021, 11:30 WIB
Dua atlet Afghanistan berhasil dievakuasi dari negaranya menuju Prancis agar bisa pergi ke Tokyo dan bertanding dalam Paralimpiade. /Reuters/Marko Djurica

PR CIREBON – Komite Paralimpiade Internasional (IPC) menuturkan bahwa dua atlet dari Afghanistan telah tiba di Tokyo untuk bertanding di Paralimpiade pada Sabtu, 28 Agustus 2021 waktu setempat.

IPC menambahkan bahwa Zakia Khudadadi dan Hossain Rasouli dievakuasi akhir pekan lalu ke Prancis dari Afghanistan, yang kini dikuasai Taliban, dalam operasi global besar.

Dua atlet Afghanistan itu disebut mereka sangat bersemangat untuk bertanding di ajang Paralimpiade Tokyo.

Baca Juga: Ramalan Kartu Tarot 29 Agustus 2021: Sagitarius akan Ada Banyak Kekecewaan, Capricorn Ini Tentang Uang

"Zakia dan Hossain terus mengungkapkan keinginan mutlak mereka untuk datang dan bertanding di Paralimpiade Tokyo 2020," kata ketua panitia, Andrew Parsons, dalam sebuah pernyataan.

“Mereka sekarang berada di Tokyo untuk memenuhi impian mereka, mengirimkan pesan harapan yang kuat kepada banyak orang lain di seluruh dunia,” tambahnya, seperti dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera.

Dua atlet itu tiba di Paralympic Village Tokyo pada Sabtu malam, setelah menghabiskan seminggu di Paris di pusat pelatihan kementerian olahraga Prancis.

Baca Juga: Update Kode Redeem PUBG Terbaru untuk 29 Agustus 2021, Berikut Ini Ada Penjelasan Cara Mengklaimnya

Khudadadi akan bertanding dalam kategori taekwondo K44-49kg putri pada 2 September, dan Rasouli akan berlari di nomor 400 meter atletik T47 putra pada hari berikutnya.

Khudadadi dan Rasouli termasuk dua dari puluhan ribu orang yang terperangkan di Afghanistan dan tidak dapat meninggalkan negara itu usai diambil alih Taliban.  

Pada upacara pembukaan Paralimpiade, bendera Afghanistan ditampilkan secara simbolis, dibawa oleh seorang sukarelawan.

Baca Juga: Ramalan Kartu Tarot 29 Agustus 2021, Leo Menitikan Air Mata dan Pribadi Libra Sangat Disukai Banyak Orang

IPC mengatakan bahwa Khudadadi dan Rasouli telah meninggalkan Afghanistan dengan selamat tetapi tidak akan bertanding di pertandingan tersebut, karena fokusnya adalah pada kesejahteraan mereka.

“Kami selalu tahu ada kemungkinan kecil kedua atlet dapat berpartisipasi di Tokyo 2020, itulah sebabnya bendera Afghanistan diarak pada Upacara Pembukaa,” kata Parsons.

“Prioritas nomor satu kami adalah dan akan selalu kesehatan dan kesejahteraan kedua atlet,” tambahnya.

Baca Juga: Update Kode Redeem FF Terbaru untuk 29 Agustus 2021, Ada Banyak Sekali Kode yang Bisa Digunakan Pemain

Menurut Parsons, hal itu menghancurkan hati semua yang terlibat dalam ajang Paralimpiade dan kedua atlet.

“Pengumuman itu memulai operasi global besar yang mengarah pada evakuasi aman mereka dari Afghanistan, pemulihan mereka oleh Prancis, dan sekarang kedatangan mereka dengan selamat di Tokyo,” jelas Parsons.

Chelsey Gotell, ketua Dewan Atlet IPC, menyambut mereka dalam sebuah pernyataan yang diberikan oleh IPC.

Baca Juga: Kritisi Pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban, Pemimpin Sufi Bangladesh: Perspektifnya Salah

“Atas nama sesama 4.403 atlet Paralimpiade yang berlaga di Paralympic Games Tokyo 2020, saya menyambut Zakia dan Hossain ke Paralympic Village. Ini adalah rumah mereka selama sembilan hari ke depan dan sebagai komunitas kami 100 persen di belakang mereka,” ujarnya.

Paralimpiade Tokyo berlangsung di bawah aturan ketat virus Corona dan sebagian besar tertutup, setelah tertunda satu tahun karena pandemi.

Di Afghanistan, Taliban telah menjanjikan pemerintahan yang lebih moderat dibandingkan dengan kekuasaan pertamanya dari tahun 1996 hingga 2001.

Baca Juga: Gelar Gender Reveal Anak, Aurel Hermansyah Akui Senang Semua Keluarga Bisa Kumpul

Tetapi banyak orang Afghanistan takut akan pengulangan interpretasi brutal mereka.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler