Tanggapi Penarikan Pasukan AS dari Afghanistan, Pakistan: Itu Kesimpulan yang Logis

17 Agustus 2021, 13:30 WIB
Pakistan menanggapi kondisi yang terjadi di Afghanistan, termasuk pengambilalihan oleh Taliban dan penarikan pasukan AS. /DANISH SIDDIQUI/Reuters/Reuters

PR CIREBON – Sebagai negara tetangga, Pakistan memberi tanggapannya pada pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban sekaligus penarikan pasukan AS dari negara itu.

Menurut Pakistan, keputusan AS untuk tetap menarik pasukannya dari Afghanistan saat Taliban mengambil alih adalah kesimpulan yang logis.

Pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban sendiri menyebabkan ribuan orang membanjiri Pakistan di perbatasannya dengan negara itu.

Baca Juga: Tepat Hari ini 17 Agustus 2021, Impian 3 Zodiak Berikut Akan Tercapai, Anda Salah Satunya?

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan bertemu dengan pemimpin militer dan sipil tertinggi negara itu pada pertemuan Komite Keamanan Nasional (NSC) di ibukota Pakistan, Islamabad, pada Senin, 16 Agustus 2021.

NSC, yang mencakup panglima militer Pakistan Jenderal Qamar Javed Bajwa dan kepala intelijen Letnan Jenderal Faiz Hameed, mengatakan Pakistan meminta semua pihak Afghanistan untuk menghormati hak asasi manusia.

Mereka juga ingin memastikan bahwa tanah Afghanistan tidak digunakan untuk melawan negara lain.

Baca Juga: Cara Mudah Membuat Twibbon HUT ke 76 RI untuk Update di Media Sosial, Berikut Ini Penjelasannya

“NSC menegaskan kembali sikap Pakistan bahwa konflik di Afghanistan tidak pernah memiliki solusi militer,” kata pernyataan yang dirilis usai pertemuan itu, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera.

“Waktu yang ideal untuk mengakhiri konflik melalui negosiasi mungkin ketika pasukan AS/NATO berada pada kekuatan militer maksimum di Afghanistan.

“Kelanjutan kehadiran militer asing untuk durasi yang lebih lama sekarang tidak akan menghasilkan hasil yang berbeda,” tambah pernyataan itu.

Baca Juga: Presiden Iran Ebrahim Raisi Sebut Kekalahan AS Harus Bisa Hidupkan Kembali Perdamaian di Afghanistan

Pernyataan itu mengatakan keputusan Presiden AS Joe Biden untuk terus menarik pasukan adalah kesimpulan logis untuk konflik tersebut.

“Sekarang saatnya bagi masyarakat internasional untuk bekerja sama memastikan penyelesaian politik yang inklusif untuk perdamaian jangka panjang, keamanan dan pembangunan Afghanistan dan kawasan,” tuturnya.

Sebelumnya, PM Khan secara singkat menyinggung konflik Afghanistan saat berbicara tentang perlunya memutuskan rantai imperialisme budaya.

Baca Juga: Kewalahan Akibat Banyaknya Korban Usai Dilanda Gempa, Tenaga Kesehatan Haiti Dirikan Tenda Darurat

“Saat ini di Afghanistan mereka telah memutuskan rantai perbudakan tetapi untuk memutuskan rantai perbudakan mental, itu tidak putus,” katanya.

Pakistan mengatakan kedutaan dan konsulatnya akan tetap terbuka untuk memproses visa, dokumentasi dan transportasi untuk pemulangan warga Pakistan, diplomat, jurnalis dan staf organisasi internasional yang ingin meninggalkan Afghanistan.

Namun kemudian maskapai penerbangan negara Pakistan mengatakan telah terpaksa menangguhkan semua penerbangan antara Kabul dan Islamabad sebagai akibat dari situasi keamanan yang tidak pasti di Bandara Internasional Kabul.

Baca Juga: Beredar Isu Perceraian dengan Larissa Chou Karena Orang Ketiga, Alvin Faiz: Henny Rahman Bukan Penyebabnya

"Keputusan itu dibuat karena kurangnya keamanan dan staf bandara yang lengkap di bandara Kabul, dan adanya kerumunan orang di landasan," ujar pernyataan dari Pakistan International Airlines (PIA).

Tiga penerbangan dijadwalkan membawa sekitar 900 penumpang dari Kabul ke Islamabad dan semuanya dibatalkan.

Dua penyeberangan perbatasan darat utama negara itu dengan Afghanistan di Chaman dan Torkham tetap dibuka setelah Taliban mengambil alih penyeberangan Torkham utara sehari sebelumnya.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler