Antonio Guterres Peringatkan Taliban untuk Hentikan Serangan di Afghanistan: Sangat Mengerikan...

14 Agustus 2021, 14:45 WIB
Sekjen PBB Antonio Guterres memperingatkan Taliban untuk menghentikan serangannya di Afghanistan dan pelanggaran hak asasi manusia. /Pool via REUTERS/Michael Sohn

PR CIREBON – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres telah meminta Taliban untuk segera menghentikan serangannya di Afghanistan.

Guterres memperingatkan serangan Taliban membuat Afghanistan menjadi berjalan di luar kendali.

Selain itu, Guterres juga mengkhawatirkan adanya perang saudara berkepanjangan atau isolasi di Afghanistan.

Baca Juga: Warga Thailand Berdemonstrasi di Depan Kediaman Perdana Menteri, Desak Prayut Chan-o-cha Turun Jabatan

“Pesan dari komunitas internasional kepada mereka yang berada di jalur perang harus jelas: merebut kekuasaan melalui kekuatan militer adalah proposisi yang kalah.

“Itu hanya dapat menyebabkan perang saudara yang berkepanjangan atau isolasi total Afghanistan,” kata Guterres kepada wartawan, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera.

Guterres meminta semua pihak untuk berbuat lebih banyak untuk melindungi warga sipil.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Cinta Mingguan, 16-22 Agustus 2021: Leo Meragukan Diri Sendiri, Virgo Perlu Melepaskan

Dia juga mengatakan dirinya sangat terganggu oleh indikasi awal bahwa Taliban memberlakukan pembatasan ketat terhadap hak asasi manusia di wilayah yang mereka kuasai.

Terutama, Taliban disebut menargetkan perempuan dan jurnalis di Afghanistan.

“Sangat mengerikan dan memilukan melihat laporan tentang hak-hak gadis dan wanita Afghanistan yang diperoleh dengan susah payah direnggut dari mereka,” katanya.

Baca Juga: WHO Bentuk Tim Baru untuk Selidiki Asal Usul Covid-19, Tiongkok: Kami Menentang Penelusuran Politik

PBB sedang mengevaluasi situasi keamanan di Afghanistan dan memindahkan beberapa staf ke ibu kota Kabul, tetapi tidak mengevakuasi siapa pun dari negara itu.

Permohonan Sekjen PBB itu datang ketika Taliban merebut kota-kota terbesar kedua dan ketiga di Afghanistan, yakni Herat di barat dan Kandahar di selatan.

Tidak adanya perlawanan dari pasukan pemerintah membuat penduduk tidak percaya dan memicu ketakutan besar bahwa serangan terhadap ibu kota Kabul bisa jadi hanya beberapa hari lagi.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Cinta Mingguan, 16-22 Agustus 2021: Capricorn Saatnya Merenung, Aquarius Ingin Bebas

“Mereka benar-benar menjual kami, tidak ada perlawanan dari pemerintah,” kata seorang warga perempuan dari Kandahar sambil menahan air mata.

“Saya tidak pernah membayangkan bahwa Kandahar akan direbut dengan mudah,” tambahnya.

Saksi di Herat dan Kandahar mengatakan bahwa anggota kelompok bersenjata telah mulai menggeledah rumah warga.

Baca Juga: Beruntung! Seorang Pria Temukan Rp1,2 M di Kulkas Bekas yang Dibeli Online

Mereka mencari orang-orang yang dekat dengan pemerintah dan juga menyita senjata dan kendaraan.

Ismail Khan, salah satu komandan profil tertinggi yang berjuang untuk pemerintah Afghanistan di Herat ditangkap oleh Taliban pada Jumat kemarin.

Sejauh ini setidaknya setengah dari 34 provinsi di negara itu telah jatuh ke tangan Taliban sejak 6 Agustus, yang berarti sekarang menguasai lebih dari dua pertiga negara.

Baca Juga: Ingin Berdamai, Jerinx Upayakan Keadilan Restoratif dengan Adam Deni

Pemerintah yang didukung Barat di Kabul masih memegang segelintir provinsi di tengah dan timur, serta kota utara Mazar-i-Sharif.

Militer AS memperkirakan bahwa Kabul dapat berada di bawah tekanan dari Taliban dalam waktu 30 hari dan bahwa Taliban dapat menguasai bagian lain negara itu dalam beberapa bulan.

Mereka telah mengambil alih sebagian besar wilayah utara dan barat negara itu.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler