di Tengah Ancaman Varian Delta, Tiongkok Laporkan Kasus Pertama Pneumonia Antraks, Diduga Menular dari Sapi

11 Agustus 2021, 08:45 WIB
Ilustrasi - Di tengah krisis hadapi ancaman varian Delta Covid-19, kini Tiongkok dilanda kasus baru, pneumonia antraks, diduga dari sapi. /Pexels/CDC/

PR CIREBON – Di tengah krisis menghadapi ancaman varian Delta Covid-19 yang semakin mengganas, kini Tiongkok dilanda kasus baru, pneumonia antraks.

Dilaporkan pneumonia antraks yang sangat mematikan itu diduga menular dari sapi dan domba. Kasus ini pertama kali dilaporkan di kota Chengde, Provinsi Hebei, Tiongkok.

Seorang pria Tiongkok, yang memiliki riwayat kontak dengan sapi, domba, dan produk sampingan dari hewan-hewan, dilaporkan telah tertular pneumonia antraks.

Baca Juga: Pemerintah Hapus Angka Kematian dari Indikator Penanganan Covid-19, dr. Tirta: Biar Bisa Kelihatan Sukses

Pasien dipindahkan ke Beijing dengan ambulans setelah dia menunjukkan gejala penyakit dan sekarang telah dikarantina dan dalam perawatan.

Hal itu dilaporkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Beijing (Beijing CDC), sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari DNA India.

Antraks disebabkan oleh kontak kulit dengan hewan atau manusia yang terinfeksi dan penyakit ini menyebabkan lecet dan nekrosis kulit, kata CDC Beijing.

Baca Juga: Satgas Covid-19 DPR RI Tinjau Metode Terapi aaPRP, Sufmi Dasco: ini Kabar Bagus bagi Rakyat

Penyakit ini umum di antara sapi dan domba sementara manusia umumnya terinfeksi setelah melakukan kontak dekat dengan hewan yang sakit atau setelah konsumsi produk yang terkontaminasi.

Antraks dapat ditularkan dari satu manusia ke manusia lainnya, namun penyakit ini tidak menular seperti flu biasa atau COVID-19.

Pneumonia antraks terjadi ketika seseorang menghirup debu yang mengandung bacillus anthracis, sedangkan penderita antraks usus dengan memakan makanan yang terkontaminasi, umumnya daging.

Baca Juga: 5 Zodiak ini Sangat Mudah untuk Jatuh Cinta pada Siapapun, Salah Satunya Libra!

Gejala yang terakhir yang akan dialami termasuk mual, muntah, dan diare.

Kasus pneumonia antraks muncul ketika Beijing melarang orang melakukan perjalanan ke provinsi lain dari ibu kota TIongkok karena sedang memerangi wabah terburuk dalam beberapa waktu terakhir yang didorong oleh varian Delta dari virus corona.

Untuk mengendalikan penyebaran varian Delta yang sangat menular, yang pertama kali terdeteksi di India tahun lalu, Beijing telah menerapkan berbagai langkah untuk mengelola orang yang kembali dari daerah di mana tingkat infeksinya tinggi.

Baca Juga: Benarkah Choi Ye Na Eks IZONE Akan Debut Solo? Begini Tanggapan Pihak Agensi!

Langkah-langkah tersebut juga mencakup pembatasan pembelian tiket kereta api dan layanan udara oleh masyarakat.

Sejak pecahnya pandemi di TIongkok, Desember 2019, negara itu telah melaporkan 105.904 infeksi yang dikonfirmasi dan 4.848 kematian akibat virus tersebut.

Kini, TIongkok juga harus waspada dengan adanya laporan mengenai kasus baru Pneumonia Antraks yang diduga lebih mematikan daripada Covid-19. ***

Editor: Aliyah Bajrie

Sumber: DNA India

Tags

Terkini

Terpopuler