Tiongkok Tolak Rencana WHO terkait Tahap Dua Penyelidikan Asal Usul Covid-19

22 Juli 2021, 15:45 WIB
Tiongkok tolah rencana WHO terkait penyelidikan Covid-19. /Pixabay/Padrinan

PR CIREBON - Tiongkok menolak rencana WHO untuk tahap kedua penyelidikan tentang asal usul Covid-19, yang mencakup hipotesis bahwa virus itu bisa lolos dari laboratorium Tiongkok.

Hal itu diungkapkan oleh Wakil Kepala Komisi Kesehatan Nasional (NHC) Zeng Yixix pada Kamis, 22 Juli 2021.

"Kami tidak akan menerima rencana penelusuran asal (Covid-19) seperti itu, dalam beberapa aspek, mengabaikan akal sehat dan menentang ilmu pengetahuan," kata Zeng Yixin kepada wartawan.

Baca Juga: Benarkah Reinfeksi Covid-19 Bisa Terjadi? Berikut Penjelasan dr. Adam Prabata

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters, Zeng mengatakan dia terkejut ketika pertama kali membaca rencana WHO karena mencantumkan hipotesis bahwa pelanggaran protokol laboratorium Tiongkok telah menyebabkan virus bocor selama penelitian.

Zeng menegaskan kembali posisi Tiongkok bahwa beberapa data tidak dapat sepenuhnya dibagikan karena masalah privasi.

"Kami berharap WHO secara serius meninjau pertimbangan dan saran yang dibuat oleh para ahli Tiongkok dan benar-benar memperlakukan penelusuran asal Covid-19 sebagai masalah ilmiah, dan menyingkirkan campur tangan politik," kata Zeng.

Baca Juga: Soal Kasus Dosen Unej yang Diduga Cabuli Keponakan, Sidang Perdana Digelar Tertutup

Zeng menegaskan bahwa Tiongkok menentang keras politisasi penelitian ini.

Diketahui, WHO pada 16 Juli 2021, mengusulkan studi fase kedua tentang asal-usul Covid-19 di China, termasuk audit laboratorium dan pasar di Wuhan, yang menyerukan transparansi dari pihak berwenang.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mempresentasikan rencana tersebut kepada negara-negara anggota sehari setelah mengatakan bahwa penyelidikan terhambat oleh kurangnya data mentah pada hari-hari pertama penyebaran Covid-19 di Tiongkok.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Karier Keuangan, 22 Juli 2021: Scorpio Naik Daun, Sagitarius Detail, Capricorn Ada Peluang

"Menemukan asal usul virus ini adalah proses ilmiah yang harus dijauhkan dari politik. Agar itu terjadi, kami berharap Tiongkok mendukung fase proses ilmiah berikutnya dengan membagikan semua data yang relevan dengan semangat transparansi," kata Tedros.

Fase dua akan membutuhkan studi tentang pasar, satwa liar dan hewan di Wuhan, termasuk pasar grosir Huanan.

Itu juga akan membutuhkan audit laboratorium dan lembaga penelitian terkait yang beroperasi di area kasus awal yang diidentifikasi pada Desember 2019.

Baca Juga: Menaker Umumkan BLT BPJS Ketenagakerjaan BSU 2021, Ditimpali Lirih Korban PHK Tak Tersentuh Bantuan Apa Pun

Sebelumnya, sebuah tim yang dipimpin WHO menghabiskan empat minggu di dan sekitar pusat kota Wuhan dengan peneliti Tiongkok.

Dalam laporan bersama pada bulan Maret, disebutkan bahwa virus itu mungkin telah ditularkan dari kelelawar ke manusia melalui hewan lain.

Tetapi negara-negara termasuk Amerika Serikat dan beberapa ilmuwan telah menuntut penyelidikan lebih lanjut, terutama ke Institut Virologi Wuhan yang sedang melakukan penelitian tentang kelelawar.

Tiongkok menyebut teori bahwa virus itu mungkin telah lolos dari laboratorium Wuhan "tidak masuk akal" dan berulang kali mengatakan bahwa "mempolitisasi" masalah ini akan menghambat penyelidikan.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler