Kasus Wanita Italia Jadi Perhatian WHO, Disebut Sempat Alami Gejala Covid-19 Sebelum Diidentifikasi di Wuhan

14 Juli 2021, 18:10 WIB
ILUSTRASI - WHO kini tertarik terhadap kasus seorang wanita Italia yang dikabarkan sakit dengan gejala Covid-19 pada November 2019. //FREEPIK/freepik

PR CIREBON – Sebuah tim yang dipimpin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam mempelajari asal-usul Covid-19 kini mengalihkan perhatian mereka ke kasus seorang wanita Italia yang misterius.

WHO menyebut bahwa wanita berusia 25 tahun itu dikabarkan mengunjungi rumah sakit di Milan, Italia, dengan keluhan sakit tenggorokan dan lesi kulit pada November 2019.

Data yang ditemukan dari wanita Italia itu menunjukkan bahwa ia mengalami gejala sebulan sebelum Covid-19 diidentifikasi di kota Wuhan di Tiongkok, yang kemudian dilaporkan ke WHO.

Baca Juga: Prediksi Kasus Positif Covid-19 di Jakarta, Pakar: Ada Dua Waktu yang Kita Lihat Penting

Penelitian yang diterbitkan pada Januari tahun ini menemukan bahwa sampel kulit yang ditinggalkan oleh wanita tersebut menghasilkan jejak virus Corona, ketika diuji baru-baru ini.

Para ilmuwan mengatakan kasus wanita itu menunjukkan bahwa virus itu beredar di Tiongkok dan di tempat lain jauh sebelum cluster pertama terjadi di pasar makanan laut Huanan Wuhan pada Desember 2019.

Studi lebih lanjut tentang kasusnya dapat membantu menentukan berapa lama sebenarnya virus tersebut telah menyebar di manusia.

Baca Juga: Israel Sebut Inginkan Bantuan Asing untuk Gaza Berupa Voucher: Tidak Berakhir di Tangan Hamas

Satu-satunya masalah adalah tidak ada yang tahu identitas wanita Italia itu.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Daily Mail, fasilitas yang mengawasi kasusnya yakni rumah sakit Policlinico Milan dan Universitas Milan mengatakan mereka tidak memiliki rinciannya.

Sedangkan Raffaele Gianotti, dokter kulit yang merawatnya, meninggal pada Maret hanya beberapa hari sebelum WHO memimpin tim meminta penelitian lebih lanjut ke pasien.

Baca Juga: Kabar Duka, Pedangdut Neneng Anjarwati Meninggal Dunia, Elvy Sukaesih: Innalilahi

Tim telah merekomendasikan untuk mencari kemungkinan kasus Covid-19 di negara lain yang mendahului kasus pertama yang dikonfirmasi di Wuhan.

Para peneliti mengatakan memeriksa kasus-kasus yang diduga sebelumnya dapat membantu memperkuat garis waktu penyebaran awal virus.

Untuk melakukan hal itu, tim WHO telah meminta bank darah di beberapa negara untuk menguji sampel dari akhir 2019 untuk mengetahui adanya antibodi virus Corona.

Baca Juga: Tanggapi Surat Terbuka Pihak Keluarga dr. Lois, Muannas Alaidid: Edan Memang

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa individu terinfeksi Covid-19 sebelum kasus pertama virus dilaporkan di daerah mereka, tetapi kasus wanita Italia itu tetap menjadi salah satu yang paling menarik.

Tes darah yang diambil dari wanita itu pada Juni 2020 dinyatakan positif antibodi virus Corona.

Beberapa bulan sebelumnya, pada 10 November 2019, sampel kulit wanita itu diambil oleh Dr. Gianotti.

Baca Juga: Sempat Hamil Sebelum Resmi Menikah dengan Alfath Fathier, Nadia Christina: Mau Nggak Mau Ada Pernikahan

Ketika pandemi melanda Italia pada awal 2020, Dr. Gianotti melihat kembali melalui sampel kulit yang diarsipkan untuk mencari jejak Covid-19.

Dia melakukan dua tes pada sampel kulit wanita Italia itu. Keduanya menemukan protein lonjakan dan cangkang protein tetapi sampelnya terlalu terdegradasi untuk melakukan tes ketiga.

Tes ketiga itu akan memungkinkan Dr. Gianotti untuk mengurutkan virus secara genetik, memberikan konfirmasi yang lebih pasti bahwa wanita itu memang memiliki Covid-19 dan berpotensi memungkinkan para peneliti untuk membandingkannya dengan kasus-kasus dari Tiongkok.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Benarkah Teh Lemon Panas Jadi Alasan Vietnam Nol Kematian Covid-19?

“Saya kecewa hanya karena satu hal. Bahwa kami tidak dapat memastikannya dengan teknik ketiga yang lain,” kata Massimo Barberis, rekan penulis penelitian Dr. Gianotti.

Dr. Barberis menunjukkan bahwa, meskipun darah wanita yang diambil pada pertengahan 2020 dinyatakan positif antibodi, Covid-19 telah melanda Italia utara pada saat itu.

Fakta itu menciptakan kemungkinan bahwa wanita Italia tersebut mungkin telah terkena infeksi tanpa gejala beberapa saat setelah November.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Karier Keuangan, 14 Juli 2021: Leo Sibuk, Virgo dan Libra Ada Keberuntungan

Meskipun identitas wanita itu tetap menjadi misteri, Dr. Barberis mengatakan dia yakin antusiasme untuk mencari tahu bagaimana pandemi dimulai, telah memudar di antara para peneliti saat infeksi virus menurun di Eropa.

"Orang-orang tidak tertarik," tandasnya.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler