Kebakaran Hebat Tewaskan 52 Pekerja di Pabrik Jus Bangladesh, Polisi Lakukan Penyelidikan

11 Juli 2021, 06:00 WIB
Terjadinya kebakaran di pabrik jus Bangladesh tewaskan 52 orang. /REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

PR CIREBON - Pejabat di Bangladesh mengatakan, kebakaran hebat di sebuah pabrik jus sedikitnya menewaskan 52 orang dan 20 luka-luka.

Dilaporkan, kebakaran di pabrik jus Bangladesh tersebut menjadi kecelakaan industri terbaru dengan rekam jejak kondisi kerja yang buruk.

Awal mula kebakaran di pabrik jus Bangladesh berasal dari lantai dasar di pabrik yang terdiri dari enam lantai pada Kamis malam, 8 Juli 2021.

Baca Juga: Lisa BLACKPINK Diduga Bocorkan Debut Solonya, BLINK Berikan Spekulasi dan Dukungan Melalui Media Sosial

Jumat siang, kebakaran masih berkobar ketika petugas pemadam bergegas untuk mengendalikannya.

Api naik dari lantai atas gedung, di mana banyak pekerja melompat keluar untuk melarikan diri.

Petugas pemadam kebakaran Abdullah Al Arefin menyampaikan, pintu keluar utama pabrik dari area kerja terkunci.

Baca Juga: Tragis, Wanita Rusia Meninggal Dunia Akibat Tertimpa Layar Karaoke Raksasa saat Rayakan Ulang Tahun

"Tiga orang tewas karena melompat dari gedung untuk menghindari api dan 49 mayat hangus telah ditemukan," kata Mustain Billah, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.

“Petugas pemadam kebakaran berjuang untuk mengendalikannya, karena bahan kimia dan bahan yang mudah terbakar disimpan di dalam gedung,” tambahnya.

Penyebab terjadinya kebakaran hebat itu masih belum diketahui.

Baca Juga: Anjing dan Kucing Berpotensi Menularkan Covid-19? Berikut Ulasannya Berdasarkan WHO dan OIE

Namun, pejabat polisi Abdullah Al Mamun mengatakan kepada wartawan bahwa tiga tim polisi telah dikirim untuk menyelidiki insiden tersebut.

Selain itu, tindakan hukum akan diambil terhadap mereka yang bertanggung jawab atas kebakaran.

Sudah ada lusinan bencana kebakaran yang terjadi di Bangladesh setiap tahunnya.

Baca Juga: Terima Tamu Pejabat yang Terpapar Corona, 8 Pegawai Pendopo Bupati Cirebon Positif Covid-19

Hal itu dikarenakan penanganan yang buruk dan standar keamanan bangunan.

Insiden terbaru adalah yang terburuk sejak atau Agustus 2016, ketika lebih dari 100 orang jatuh sakit di kota Chittagong selatan setelah menghirup gas yang bocor dari pabrik pupuk.

Kecelakaan di masa lalu itu telah menenggelamkan sektor tekstil yang menopang kuat negara tersebut.

Baca Juga: Bukan dari Laboratorium, Hasil Studi Klaim Virus Covid-19 Berasal dari Hewan, Sudah Ada Sejak 17 Tahun Lalu

Pabrik tersebut memperkerjakan jutaan orang dan memberikan kontribusi terbesar bagi perekonomian Bangladesh.

Pejabat industri menjanjikan standar keselamatan yang lebih baik setelah runtuhnya gedung pabrik garmen Rana Plaza pada 2013 di Dhaka.

Insiden nahas itu menewaskan lebih dari 1.000 pekerja dan melukai ratusan lainnya.

Akan tetapi, masih banyak pabrik yang gagal memenuhi standar keamanan.***

Editor: Aliyah Bajrie

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler