Lakukan Uji Coba Kembali, Moderna Sebut Vaksin Buatannya Tunjukkan Hasil Menjanjikan untuk Varian Delta

30 Juni 2021, 17:50 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19 - Moderna mengatakan bahwa vaksin buatannya terbukti menunjukkan efektivitas pada varian Delta setelah dilakukan uji coba kembali. /Alizaragurman /Pixabay.com

PR CIREBON – Pembuat vaksin Moderna menyebut bahwa vaksin Covid-19 buatannya menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam melindungi dari varian virus lain.

Salah satu varian virus yang mampu menunjukkan keefektivitas vaksin Moderna termasuk strain Delta yang sangat mengkhawatirkan.

Moderna mengatakan pihaknya telah melakukan studi laboratorium pada darah delapan orang dalam satu minggu setelah mereka menerima dosis kedua vaksin.

Baca Juga: The Tomorrow War Kisahkan Alien dan Kehancuran Bumi, Chris Pratt Ajak Penonton Matikan Ponsel

Hasilnya menunjukkan bahwa kelompok yang divaksinasi telah menghasilkan antibodi terhadap varian virus mematikan.

Hal itu termasuk mutasi delta yang sangat menular di India, serta varian kappa negara itu dan strain beta Afrika Selatan.

Tingkat perlindungan vaksin terhadap varian virus memang belum jelas, tetapi CEO Moderna Stéphane Bancel mengatakan hasilnya menggembirakan.

Baca Juga: Kondisi di Balik Lamaran Rizky Billar dengan Lesti Kejora Buat Dirinya Frustasi, Irfan Hakim: Nekat Baget!

“Data baru ini mendorong dan memperkuat keyakinan kami bahwa Vaksin Moderna Covid-19 harus tetap protektif terhadap varian yang baru terdeteksi,” kata Bancel dalam sebuah pernyataan, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari New York Post.

“Temuan ini menyoroti pentingnya melanjutkan memvaksinasi populasi dengan vaksin seri primer yang efektif,” tambahnya.

Sementara itu, sebuah penelitian yang diterbitkan sebelumnya menyebutkan bahwa vaksin mRNA, yang diproduksi oleh Moderna dan Pfizer, dapat memberikan perlindungan persisten terhadap Covid-19 selama bertahun-tahun.

Baca Juga: Zona Merah di Jawa Barat Meningkat, Ridwan Kamil: Lockdown Sejumlah RT atau RW Bisa Dilakukan

Namun, perlindungan itu bertahan selama virus tidak bermutasi terlalu banyak di luar bentuknya saat ini.

“Ini pertanda baik tentang seberapa tahan lama kekebalan kita dari vaksin ini,” ujar Ali Ellebedy, seorang ahli imunologi di Universitas Washington di St. Louis yang memimpin penelitian tersebut.

Kedua penelitian tersebut dilakukan ketika varian Delta telah mendapatkan perhatian dan kekhawatiran di seluruh dunia.

Baca Juga: Akan Bertemu dalam Pembukaan Patung Putri Diana, Akankah Pangeran Harry dan Pangeran William Baikan?

Kekhawatiran itu mendorong Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengumumkan bahwa mereka merekomendasikan orang tetap memakai masker bahkan jika mereka telah divaksinasi sepenuhnya.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS juga melabeli mutasi Delta sebagai varian yang menjadi perhatian.

Namun, badan kesehatan masyarakat AS belum menggemakan kekhawatiran WHO dan masih mengatakan mereka yang divaksinasi penuh terhadap virus Corona hampir tidak perlu mengenakan masker.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: New York Post

Tags

Terkini

Terpopuler