Polisi Hong Kong Tangkap Jurnalis Senior dari Media Pro-Demokrasi, Sebut Berkolusi dengan Negara Asing

28 Juni 2021, 19:15 WIB
Bandara Hong Kong. Seorang jurnalis senior dari media pro-demokrasi di Hong Kong polisi setempat dengan tuduhan berkolusi dengan negara asing. /Reuters/Lim Yak

PR CIREBON – Jurnalis senior dari surat kabar pro-demokrasi Hong Kong, Apple Daily, ditangkap di bandara ketika berusaha meninggalkan kota itu.

Saat ditangkap pada Minggu, 27 Juni 2021 malam waktu Hong Kong, jurnalis itu diyakini akan berangkat ke Inggris.

Jurnalis bernama Fung Wai-kong itu merupakan tokoh senior dari Apple Daily ketujuh yang ditangkap polisi Hong Kong dalam dua minggu.

Baca Juga: Yeri Red Velvet Dan Hongseok PENTAGON Akan Beradu Akting dalam Fantasy Romance Thriller 'Blue Birthday'

Polisi Hong Kong mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa seorang pria berusia 57 tahun telah ditangkap di bandara.

Menurut polisi, penangkapan itu karena berkonspirasi untuk berkolusi dengan negara asing atau pasukan asing dalam membahayakan keamanan nasional.

Mereka menambahkan bahwa dia telah ditahan dan penyelidikan terus berlanjut.

Baca Juga: Polemik Raffi dan Nagita Jadi Ikon PON Papua 2021, Natalius Pigai: Harusnya Cerminkan Warna Kebangsaan

Awal bulan ini, pihak berwenang juga membekukan aset yang terkait dengan surat kabar Apple Daily. Pekan lalu, Apple Daily mencetak edisi terakhirnya dan menghentikan operasinya.

Asosiasi Jurnalis Hong Kong mengutuk polisi karena menargetkan jurnalis.

“HKJA menegaskan kembali bahwa kebebasan berbicara dan kebebasan pers adalah nilai-nilai inti Hong Kong,” katanya dalam sebuah pernyataan, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari The Guardian.

Baca Juga: Terungkap Alasan Big Hit Entertainment Tidak Memiliki Trainee Wanita Selama Bertahun-tahun

“Bahkan penulisan informasi saja tidak dapat ditoleransi. Akan sulit bagi Hong Kong untuk dianggap sebagai kota internasional,” lanjutnya.

Penangkapan Fung juga terjadi ketika media online pro-demokrasi Stand News mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka akan menghapus komentar yang diterbitkan di situsnya.

Mereka juga akan menghentikan upaya penggalangan dana karena kekhawatiran atas undang-undang keamanan nasional yang luas.

Baca Juga: Pemerintah Portugal Buat Aturan Baru Bagi Pelancong asal Inggris

Langkah-langkah tersebut diambil untuk melindungi pendukung media, penulis, dan staf editorial dalam inkuisisi sastra Hong Kong, menurut Stand News dalam sebuah pernyataan.

Terlepas dari tindakan pencegahan yang diambil, Stand News berjanji untuk terus melaporkan berita tersebut.

“Dalam enam setengah tahun terakhir, tim Stand News telah melalui cobaan dan kesulitan dengan orang-orang Hong Kong, saling menghargai dan menjalin memori bersama tentang kelangsungan hidup Hong Kong,” katanya.

Baca Juga: Pernah Jadi Korban Rasisme, Natalius Pigai: Saya Tidak Menggubris Serangan Kekerasan Verbal

“Untuk meneruskan kenangan ini, kami akan tetap berpegang pada posting kami, berjalan dengan orang-orang Hong Kong dan menulis serta merekam berita dan kejadian di Hong Kong,” tegasnya.

Portal berita online itu juga mengatakan akan berhenti mengambil uang dari pelanggan dan donor, serta berhenti menerima langganan baru untuk mencegah risiko uang terbuang percuma.

Di bawah undang-undang keamanan nasional, aset dapat dibekukan jika pihak berwenang yakin uang itu terkait dengan kejahatan terkait.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler