PR CIREBON - Arkeolog asal negara Israel menemukan temuan arkeologi yang menakjubkan.
Dari temuan tersebut timbul pertanyaan apakah ada dunia lain di bawah bumi?
Penggalian arkeologi mulanya dilakukan di Kuil Batu Yazilikaya di Turki, yang dimulai hampir 200 tahun yang lalu.
Baca Juga: Minta Direksi Garuda Tegas, Anggota DPR: Jangan Ragu Tutup Rute Penerbangan yang Merugikan
Temuan tersebut mengungkapkan kalender kuno dan peta kosmos yang menyajikan bukti menarik.
Lukisan-lukisan di pahatan batu aneh, yang mungkin dibuat sekitar 3.200 tahun yang lalu.
Dari lukisan tersebut mencakup detail "dunia lain" yang duduk di bawah bumi.
Simak penjelasan dari Luwian Studies University yang meneliti hal tersebut, sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Jerussalem Post.
Di kuil, ditemukan oleh arkeolog dan sejarawan Prancis Charles Texier pada awal tahun 1834.
Temuan tersebut menunjukkan ukiran batu kapur yang menggambarkan lebih dari 90 sosok berbeda, termasuk hewan, monster, dan dewa, telah ditemukan.
Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Benarkah Beredar Video Apel Persiapan Lockdown Jakarta?
Butuh hampir 200 tahun untuk menguraikan lukisan-lukisan itu, tetapi para peneliti telah menentukan bahwa representasi dari kosmos yang mencakup Bumi, langit dan "dunia lain" menunjukkan vitalitas mitos penciptaan.
Di salah satu dinding terdapat gambar dewi matahari dan dewi badai, di mana orang dapat melihat bahwa dewa ditempatkan di lukisan lebih tinggi dari gambar lainnya.
Sebaliknya, di dinding timur dan barat candi orang dapat melihat orang-orang yang lebih rendah, fase bulan dan musim, yang menandakan "siklus dan kelahiran kembali," menurut para peneliti.
Baca Juga: Ketua Fraksi Partai Nasdem Rustam Effendi Ajak Masyarakat untuk Mematuhi 5 M!
Menurut perkiraan, para ahli memperkirakan bahwa pada masa itu ada sekitar 17 dewa, masing-masing dengan tanda garis di antara para dewa.
Juga, di salah satu ruangan kuil ada lukisan yang didedikasikan untuk "dunia bawah", dengan kesaksian dewa pedang.
"Kami percaya kuil sepenuhnya mewakili citra simbolis alam semesta, termasuk tingkat statisnya - bumi, langit dan dunia bawah, serta proses siklus pembaruan - siang dan malam atau musim panas dan musim dingin," jelas seorang peneliti.***