Batasi Penonton Olimpiade Tokyo hingga 10 Ribu, Penyelenggara Pertimbangkan Kompetisi Tertutup

22 Juni 2021, 13:15 WIB
Penonton yang bisa hadir untuk melihat Olimpiade Tokyo di Jepang dibatasi hingga 10 ribu orang, namun kompetisi tertutup dipertimbangkan. /Pixabay.com / Viktar Masalovich/Pixabay.com/Viktar Masalovich

PR CIREBON – Batas hingga sekira 10.000 penggemar dalam negeri akan diizinkan untuk menonton secara langsung gelaran Olimpiade Tokyo.

Meskipun demikian, menurut penyelenggara Olimpiade Tokyo pada Senin, 21 Juni 2021, kompetisi tersebut dapat berlangsung secara tertutup jika infeksi Covid-19 melonjak.

Keputusan itu mengakhiri spekulasi berbulan-bulan tentang apakah penonton akan diizinkan di Olimpiade Tokyo yang ditunda karena pandemi.

Baca Juga: Penyelenggara Resmi Tetapkan Jumlah Batas Penonton Olimpiade Tokyo

Sedangkan penggemar yang berasal dari luar Jepang telah dinyatakan dilarang menonton Olimpiade Tokyo secara langsung pada bulan Maret lalu.

"Mengingat pembatasan pemerintah pada acara publik, batas penonton untuk Olimpiade akan ditetapkan pada 50 persen dari kapasitas venue, hingga maksimum 10.000 orang di semua venue," kata penyelenggara dalam sebuah pernyataan, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia.

Keputusan tentang penonton di Paralimpiade akan ditunda hingga 16 Juli, seminggu sebelum Olimpiade dibuka.

Baca Juga: Ini Alasah Dinda Hauw Pilih Melahirkan Secara Caesar, Istri Rey Mbayang: Sedih dan Malu Banget

Para pejabat juga membuka kemungkinan kebijakan apapun dengan melihat situasi di lapangan setelah gelaran Olimpiade dimulai.

"Jika harus ada perubahan dramatis besar dalam situasi infeksi, kami mungkin perlu meninjau kembali masalah ini di antara kami sendiri dan kami mungkin perlu mempertimbangkan opsi untuk tidak memiliki penonton di venue," kata Gubernur Tokyo, Yuriko Koike.

Pakar medis senior, termasuk penasihat utama pemerintah, mengatakan bahwa mengadakan Olimpiade secara tertutup akan ideal dari perspektif kesehatan.

Baca Juga: Pemukim Israel Semprotkan Merica hingga Melukai Empat Gadis Kecil di Sheikh Jarrah Yerusalem

Mereka khawatir bahwa kerumunan penggemar dapat memicu gelombang baru infeksi di negara yang masih berlomba untuk memvaksinasi penduduknya.

Keputusan itu diumumkan setelah pembicaraan lima arah antara penyelenggara Tokyo 2020 dan pejabat dari pemerintah Jepang, pemerintah Tokyo, Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan Komite Paralimpiade Internasional.

Berbicara sebelum pertemuan, ketua IOC Thomas Bach mengatakan dia sangat yakin bahwa itu akan menjadi keputusan untuk melindungi rakyat Jepang dan semua peserta dengan sebaik-baiknya.

Baca Juga: Simak Berikut Cara Mencegah Nyeri Punggung yang Kerap Terjadi pada Kalangan Anak Muda

Olimpiade Tokyo 2020 dikabarkan telah membatalkan rencana untuk menjual lebih banyak tiket, dan sekarang mungkin menghadapi prospek mengorganisir lotere di antara pemegang yang ada untuk hak menghadiri acara.

Sebelum acara ditunda tahun lalu, penyelenggara telah menjual sekitar 4,45 juta tiket Olimpiade dan hampir satu juta tiket Paralimpiade di Jepang.

Pada bulan Desember, penyelenggara mengatakan mereka akan mengembalikan 18 persen tiket Olimpiade yang dibeli di dalam negeri dan 21 persen untuk Paralimpiade.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Karier Keuangan, 22 Juni 2021: Sagitarius Ada Kesuksesan, Capricorn dan Scorpio Hati-hati

Jepang telah melihat wabah Covid-19 yang relatif kecil, dengan hampir 14.500 kematian, meskipun menghindari penguncian keras yang terlihat di tempat lain.

Tetapi peluncuran vaksinnya lebih lambat daripada di banyak negara maju, hanya bertambah cepat dalam beberapa hari terakhir. Sekitar 6,5 persen dari populasi sekarang telah divaksinasi lengkap.

Sebuah survei yang diterbitkan pada hari Senin menemukan bahwa sekitar sepertiga responden menginginkan Olimpiade diadakan, naik dari 14 persen bulan lalu, meskipun mayoritas masih lebih suka penundaan atau pembatalan lebih lanjut.

Baca Juga: Siapkan Tiga Strategi, Sandiaga Uno Dukung Salatiga Menuju Kota History

Penyelenggara mengatakan bahwa aturan ketat akan menjaga keselamatan atlet dan publik, dan Bach mengatakan bahwa lebih dari 80 persen orang yang tinggal di Desa Olimpiade akan divaksinasi.

Atlet akan dilarang melakukan kontak dengan publik dan berisiko dikeluarkan dari pertandingan jika mereka melanggar aturan termasuk penggunaan masker dan tes virus harian.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler