Warga Tiongkok Jadi Orang Pertama yang Terinfeksi Flu Burung Langka H10N3, WHO: Sumber Paparan Belum Diketahui

2 Juni 2021, 20:30 WIB
Ilustrasi bendera Tiongkok/Adanya warga Tiongkok yang terinfeksi flu burung langka H10N3, juga menjadi perhatian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).* /Pixabay/Chickenonline.

PR CIREBON - Pada Jumat 28 Mei 2021 lalu, Tiongkok baru saja mengatakan bahwa adanya kasus manusia pertama yang terinfeksi virus flu burung langka jenis H10N3.

Manusia pertama yang terinfeksi virus H10N3 adalah seorang pria yang kini berusia 41 tahun dan tinggal di Provinsi Jiangsu, Tiongkok Timur.

Adanya warga Tiongkok yang terinfeksi flu burung langka H10N3, juga menjadi perhatian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca Juga: Terbongkar Email Antara Anthony Fauci dan Pejabat Kesehatan Tiongkok pada Awal Pandemi Covid-19, Bahas Apa?

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman Al Jazeera, WHO mengatakan tak diketahui secara pasti sumber paparan virus H10N3 pada pria asal Tiongkok.

“Sumber paparan pasien terhadap virus H10N3 tidak diketahui saat ini dan tidak ada kasus lain yang ditemukan dalam pengawasan darurat di antara penduduk setempat. populasi. Saat ini, tidak ada indikasi penularan dari manusia ke manusia," kata WHO.

“Selama virus flu burung beredar di unggas, infeksi sporadis flu burung pada manusia tidak mengejutkan, yang merupakan pengingat nyata bahwa ancaman pandemi influenza terus berlanjut,” sambungnya.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Hal Pertama yang Kamu Lihat dari Gambar Ini Mampu Tunjukkan Bakat Terpendamu

Filip Claes selaku koordinator laboratorium regional dari Pusat Darurat Penyakit Hewan Lintas Batas Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) di kantor regional untuk Asia dan Pasifik mengatakan strain ini bukan virus yang sangat umum.

Hanya sekitar 160 isolat virus yang dilaporkan dalam 40 tahun hingga tahun 2018.

Sebagian besar pada burung liar atau unggas air di Asia dan beberapa bagian terbatas Amerika Utara, dan sejauh ini tidak ada yang terdeteksi pada ayam, tambahnya.

Baca Juga: Felicya Angelista Akui Gunakan Kursi Roda Saat Membeli Kado Ulang tahun untuk Caesar Hito

Claes mengungkapkan, pihalnya masih menganalisis data genetik virus akan diperlukan untuk menentukan apakah H10N3 itu menyerupai virus yang lebih tua atau campuran baru dari virus yang berbeda.

Epidemi flu burung manusia terakhir di Tiongkok terjadi pada akhir 2016 dan berlanjut hingga 2017 dengan virus H7N9.

Menurut data FAO PBB, H7N9 telah menginfeksi 1.668 orang dan membunuh 616 orang sejak 2013.

Menyusul wabah flu burung baru-baru ini di Afrika dan Eurasia, kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok pekan lalu mendesak pengawasan yang lebih ketat di peternakan unggas, pasar, dan burung liar.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler