Pangeran Harry Blak-blakan Bongkar Soal Trauma Kecelakaan Putri Diana hingga Takut Kehilangan Meghan Markle

21 Mei 2021, 16:30 WIB
Pangeran Harry ungkap soal bagaimana dirinya gagal menangani rasa trauma ditinggal Putri Diana hingga takut kehilangan Meghan Markle.* /REUTERS/MADAME TUSSAUDS LONDON

PR CIREBON - Pangeran Harry belum lama ini mengatakan bahwa dirinya masih dihantui trauma atas kepergian ibunya.

Selain itu, Pangeran Harry berbicara secara rinci tentang bagaimana dirinya gagal menangani rasa trauma kehilangannya selama lebih dari satu dekade.

Dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Reuters, Pangeran Harry mengatakan dalam serial dokumenter sebuah TV baru bahwa dirinya juga dilanda rasa takut akan kehilangan istrinya, Meghan Markle.

Baca Juga: Murka Putri Diana Ditipu Demi Dapatkan Kesempatan Wawancara, Pangeran William: Menyakiti Banyak Orang

Hal ini menjadi salah satu alasan utama pasangan itu berhenti dari tugas kerajaan dan pindah ke California tahun lalu.

"Ibuku dikejar sampai mati ketika dia menjalin hubungan dengan seseorang yang tidak berkulit putih, dan sekarang lihat apa yang terjadi," kata Pangeran Harry dalam serial dokumenter kesehatan mental "The Me You Can't See."

"Kamu sedang berbicara tentang sejarah yang berulang? Mereka tidak akan berhenti sampai dia meninggal," sambungnya.

Baca Juga: Konfirmasi Soal Serangan Ribuan Lalat di Koto Tingga, Wali Sirukam: Memang Benar, Baru Pertama Kali Terjadi

"Ini sangat memicu potensi kehilangan wanita lain dalam hidup saya," ujar Pangeran Harry terkait rasa ketakutan akan kehilangan Meghan Markle.

Serial "Me You Can't See", yang diproduksi Pangeran Harry dengan pembawa acara bincang-bincang AS Oprah Winfrey, dirilis di Apple TV + pada hari Jumat, 21 Mei 2021.

Perlu diketahui sebelumnya, Putri Diana meninggal dunia pada tahun 1997 pada usia 36 tahun.

Baca Juga: Tanggapi Pernyataan Rangga Sasana, Ari Lasso ke Deddy Corbuzier: Silahkan Anda Pindah dari Bumi

Putri Diana menjadi korban kecelakaan di Paris setelah mobil yang ia tumpangi bersama pacarnya yang lahir di Mesir, Dodi Fayed, dikejar oleh paparazzi.

Saat kejadian itu terjadi, Pangeran Harry masih berumur 12 tahun.

Pangeran Harry dan Meghan Markle yang berasal dari Amerika adalah bi-rasial.

Baca Juga: Gencatan Senjata Antara Israel dan Hamas Akhirnya Dilakukan, Begini Tanggapan Warga Setempat

Sebelumnya, Meghan Markle sempat mengatakan pengalamannya di Inggris membuatnya berpikir untuk bunuh diri ketika dia mengandung putra pertamanya, Archie.

Dalam film dokumenter tersebut, Pangeran Harry juga berbicara tentang berjalan di belakang peti mati Putri Diana melalui jalan-jalan di London bersama saudaranya Pangeran William, ayah Pangeran Charles dan paman Charles Spencer.

"Hal yang paling saya ingat adalah suara kaki kuda di sepanjang Mall," papar Pangeran Harry.

Baca Juga: Jurnalis Palestina Ghalia Hamad Ceritakan Pengalaman Liput Pengeboman Israel di Jalur Gaza

"Rasanya seperti saya berada di luar tubuh saya, hanya berjalan, melakukan apa yang diharapkan dari saya, menunjukkan sepersepuluh dari emosi yang ditunjukkan semua orang," lanjutnya.

Bertahun-tahun sebelum kecelakaan, Pangeran Harry ingat betul bahwa dirinya duduk di belakang mobil Putri Diana, sementara ibunya, sambil menangis, dikejar oleh fotografer.

"Salah satu perasaan yang selalu muncul pada saya adalah ketidakberdayaan. Menjadi seorang pria dan terlalu muda untuk membantu seorang wanita, dalam hal ini ibumu, dan itu terjadi setiap hari," ungkapnya.

Baca Juga: Gugat Cerai Alvin Faiz, Larissa Chou: Mari Saling Melangkah Walau Berbeda Jalan

Di sisi lain, Pangeran Harry berusaha untuk mengubur perasaannya itu.

Tetapi, ia menderita serangan panik dan kecemasan di usia 20-an, dan masih ketakutan ketika dia melihat kamera.

"Saya sangat marah dengan apa yang terjadi padanya (Diana) dan fakta tidak ada keadilan sama sekali. Orang yang sama yang mengejarnya melalui terowongan itu memotretnya sekarat di kursi belakang mobil itu," tutur Pangeran Harry.

Baca Juga: Bantah Gosip Orang Ketiga, Alvin Faiz dan Larissa Chou Akui Sudah Tidak Sejalan

"Bunyi klik kamera, dan kilatan kamera membuat darah saya mendidih. Itu membuat saya marah. Ini membawa saya kembali ke apa yang terjadi pada ibu saya, apa yang saya alami saat kecil," ceritanya.

Bahkan sekarang, di usia 36 tahun, Pangeran Harry mengatakan bahwa kembali ke London membuatnya merasa tegang dan diburu.

Pangeran Harry mengatakan dia memulai terapi serius hampir lima tahun lalu, ketika dia bertemu Meghan.

"Saya segera menetapkan bahwa jika hubungan ini akan berhasil, saya harus menghadapi masa lalu saya," pungkas pangeran yang menikah pada Mei 2018.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler