Gencatan Senjata Antara Israel dan Hamas Akhirnya Dilakukan, Begini Tanggapan Warga Setempat

21 Mei 2021, 13:00 WIB
Ilustrasi Konflik Palestina Israel - Gencatan senjata akhirnya dilakukan antara Israel dan Hamas setelah berhari-hari saling menyerang. Warga pun memberikan tanggapan. /

PR CIREBON – Gencatan senjata antara Israel dan Hamas dimulai pada Jumat, 21 Mei, dengan Mesir sebagai mediator.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berjanji untuk menyelamatkan Jalur Gaza yang hancur akibat serangan antara Israel dan Hamas dengan bantuan kemanusiaan.

Pertempuran tersebut termasuk yang terburuk dalam beberapa tahun.

Baca Juga: Dukung Gencatan Senjata antara Israel dan Hamas, Sekjen United Nation Antonio Guterres: Akhiri Perpecahan!

Usai diumumkannya gencatan senjata, warga Palestina yang telah menghabiskan 11 hari meringkuk karena takut akan penembakan Israel, membanjiri jalan-jalan di Gaza.

“Kemenangan perlawanan yang dicapai atas Pendudukan (Israel) selama pertempuran 'Pedang Yerusalem'," seruan melalui pengeran suara masjid terdengar.

Baik pihak dari Israel ataupun Hamas mengatakan siap membalas setiap pelanggaran gencatan senjata oleh pihak lain. Sementara Mesir mengatakan akan mengirim dua delegasi untuk memantau gencatan senjata.

Baca Juga: Kasus Video Viral Hina Palestina Diselesakan dengan Pendekatan Keadilan Restoratif

Kekerasan meletus pada 10 Mei, dipicu oleh kemarahan warga Palestina ketika Israel mengekang hak-hak mereka di Yerusalem.

Salah satunya termasuk selama konfrontasi polisi dengan pengunjuk rasa di masjid Al-Aqsa selama bulan Ramadhan.

Serangan yang terjadi berturut-turut itu membuat banyak warga Palestina di Gaza tidak dapat merayakan Idul Fitri pada akhir Ramadhan. Pada hari Jumat, di seluruh Gaza, makan Idul Fitri yang ditunda diadakan sebagai gantinya.

Baca Juga: Ramalan Tarot Jumat 21 Mei 2021, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, dan Pisces: di Antara Takdir atau Nasib

Hamas, kelompok militan yang menguasai Gaza, menganggap pertempuran itu sebagai perlawanan yang berhasil dari musuh yang lebih kuat secara militer dan ekonomi.

Sementara bagi warga Israel, rasa lega terasa pahit.

"Bagus bahwa konflik akan berakhir, tapi sayangnya saya merasa kita tidak punya banyak waktu sebelum eskalasi berikutnya," kata Eiv Izyaev, insinyur perangkat lunak berusia 30 tahun, di Tel Aviv, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari The Straits Times.

Baca Juga: Pemerintah Berencana Naikkan Pajak untuk Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Ini Kata Said Abdullah

Di tengah kekhawatiran global yang meningkat, Joe Biden telah mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengupayakan de-eskalasi, sementara Mesir, Qatar, dan PBB berusaha menengahi.

Dalam pidato yang disiarkan televisi, Joe Biden menyampaikan belasungkawa kepada orang Israel dan Palestina yang berduka.

Joe Biden menyebutkan bahwa AS akan bekerja dengan PBB dan pemangku kepentingan internasional lainnya untuk memberikan bantuan kemanusiaan yang cepat untuk Gaza.

Baca Juga: Inilah Pernyataan Joe Biden tentang Israel dan Gencatan Senjata Hamas!

Bantuan tersebut, jelas Joe Biden, akan dikoordinasikan dengan Otoritas Palestina. Cara yang digunakan dipastikan tidak memungkinkan Hamas untuk mengisi kembali persenjataan militernya.

Hamas dianggap sebagai kelompok teroris di Barat dan oleh Israel, yang menolak untuk mengakuinya.

Joe Biden juga berjanji untuk mengisi kembali sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Leo, Virgo, Libra, dan Scorpio, Pembacaan Kartu Tarot Jumat 21 Mei 2021: Jangan Terburu Nafsu

Hamas sebelumnya menuntut agar setiap penghentian pertempuran Gaza harus disertai dengan penarikan pasukan Israel di Yerusalem. Seorang pejabat Israel mengatakan tidak ada kondisi seperti itu dalam gencatan senjata.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan para pemimpin Israel dan Palestina memiliki tanggung jawab, selain mengembalikan ketenangan, untuk mengatasi akar penyebab konflik.

"Gaza adalah bagian integral dari negara Palestina di masa depan dan upaya harus dilakukan untuk mewujudkan rekonsiliasi nasional yang nyata yang mengakhiri perpecahan," tegasnya.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: The Straits Times

Tags

Terkini

Terpopuler