PR CIREBON- Keadaan antara Israel dan Palestina terus menerus berkecamuk dengan jumlah korban yang bertambah tiap harinya.
Hal ini memang mengundang perhatian dunia dan ramai-ramai mengecam tindakan Israel yang terus membombardir Palestina.
Pesawat-pesawat jet tempur Israel diketahui terus menghantam Gaza pada hari Rabu lalu.
Baca Juga: Akui Bahwa Dirinya Takut dengan Mantan Fero Walandouw, Dinar Candy: Sama Fero kan Cinta ...
Jet tempur tersebut meluluhlantakkan bangunan tempat tinggal dan meningkatkan korban tewas kurang lebih sebanyak 227 orang.
Dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Aljazeera.com, Kementerian kesehatan Gaza mengatakan, korban tewas termasuk 64 anak-anak dan 38 wanita.
Serangan-serangan bombardir ke jalur Gaza tersebut kini sudah memasuki hari ke-10 dan membuat Presiden Amerika Serikat (AS) turun tangan membuka jalur komunikasi langsung.
Baca Juga: Kang Daniel Beberkan Kesulitan yang Dihadapinya di Industri Hiburan K-Pop
Presiden AS, Joe Biden diketahui telah membahas peristiwa yang terjadi di Gaza dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Joe Biden secara langsung melalui telepon mengharapkan adanya penurunan serangan di Gaza dan mulai membuka jalan untuk gencatan senjata.
Alih-alih mengikuti harapan Joe Biden, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu justru tidak mengindahkannya.
Baca Juga: Episode 20 Drakor Mouse Raih Rating Tinggi, Berikut Adegan Favorit Pilihan Lee Seung Gi dan Lainnya
Perdana Menteri Israel itu mengungkapkan bahwa dirinya bertekad untuk terus membombardir Gaza sampai ‘tujuan Israel tercapai.’
Disisi lain, upaya untuk gencatan senjata melalui jalur diplomatik antara Israel dan Hamas di Gaza mencapai jalan buntu dengan tidak adanya kemajuan.
AS sendiri terus memblokir Dewan Keamanan PBB untuk mengeluarkan pernyataan bersama yang mendesak diakhirinya pertikaian antara Israel dan Palestina.
Baca Juga: Segar! Ini Dia Resep Membuat Es Susu Cincau, Cocok Dikonsumsi Saat Cuaca Panas
AS mengatakan kepada diplomat bahwa pernyataan publik tersebut tidak akan membantu untuk mengurangi ketegangan antara Israel dan Palestina.
Sementara itu, Perancis bekerjasama dengan Mesir, Yordania dan didukung Tiongkok untuk membahas resolusi gencatan senjata.
Serangan Israel ke Jalur Gaza juga menimbulkan seruan penyelidikan internasional oleh kelompok hak asasi manusia Palestina, Al-Haq.
Pasalnya serangan Israel tersebut diketahui telah menargetkan jurnalis dan organisasi media di Gaza.
Israel baru-baru ini menghancurkan menara al-Jalaa, yang menampung kantor Al Jazeera dan The Associated Press dimana hal tersebut dikaitkan dengan tindakan melanggar hukum internasional.
Al-Haq mengungkapkan bahwa negara-negara PBB harus mengutuk Israel atas dasar penargetan yang tidak beralasan terhadap gedung media.
Baca Juga: Pendiri Serta Pemilik TikTok, ByteDance, Mengundurkan Diri sebagai CEO
Al-Haq menekan Israel untuk memperlakukan personel median dan gedung media sama dengan warga sipil dan objek sipil yang dilindungi.
Beberapa jurnalis disana mengungkapkan mengenai ketakutan dan kelelahan mereka dalam melakukan peliputan pemboman Israel di Gaza yang tidak kunjung reda.***