'Perang Saudara' Pecah di Kota Lod Israel, Walikota Serukan Benjamin Netanyahu Tangani Situasi

18 Mei 2021, 13:50 WIB
Ilustrasi. Walikota Lod Israel meminta Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mengatasi situasi 'perang saudara' di kota Lod Israel. /REUTERS/Maxim Shemetov

PR CIREBON- Walikota kota Lod Israel menuturkan terjadi "perang saudara di luar kendali" di kota Israel.

Media Israel melaporkan pada Selasa, 18 Mei 2021, menyerukan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mengirim pasukan militer untuk menangani situasi 'perang saudara' di Kota Israel tersebut.

Kota pusat Israel menyaksikan 'perang saudara' yakni bentrokan sengit dengan polisi setelah prosesi pemakaman seorang Arab Israel yang dibunuh oleh seorang pemukim Israel.

Baca Juga: Prediksi Shio Mingguan, Peruntungan Shio Monyet, Ayam Jago, Anjing, dan Babi, Periode 17-23 Mei 2021

Harian Israel Yediot Ahronoth melaporkan dua petugas polisi Israel di kota Lod terluka dalam bentrokan itu, yang juga menyaksikan sebuah kendaraan polisi dibakar.

Dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Daily Sabah, ratusan warga Arab di kota itu ikut serta dalam prosesi pemakaman kerabat Arab mereka, yang terbunuh pada hari Senin, 16 Mei 2021.

Polisi Israel mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka menangkap seorang Israel yang dicurigai membunuh orang Arab Israel dan melukai lainnya.

Baca Juga: Peruntungan Shio Mingguan, 17-23 Mei 2021: Hasil Pembacaan Prediksi Shio Naga, Ular, Kuda, dan Kambing

Pada hari Senin, ribuan orang Arab Israel berdemonstrasi di kota-kota utara Haifa, Nazareth, Shfaram, dan Tira sebagai protes atas kebijakan Israel di Yerusalem, di mana 98 dari mereka ditangkap oleh polisi Israel.

Menurut Times of Israel, para pengunjuk rasa memblokir jalan-jalan utama dan, di Nazareth, membakar tong sampah di tengah jalan.

Di Haifa, ratusan pengunjuk rasa berbaris melalui jalan raya utama kota menuju lingkungan Koloni Jerman di kota itu.

Baca Juga: Singgung TWK di KPK, Andi Arief: Doktrin Baru ala Orba dengan Bentuk Lain

Sebelumnya pada hari yang sama, jumlah korban tewas warga sipil Palestina yang tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza yang diblokade meningkat menjadi setidaknya 30 orang, termasuk anak-anak di tengah eskalasi yang dipicu oleh kerusuhan di kompleks Masjid Al-Aqsa yang menjadi titik nyala di Yerusalem.

10 anak dan satu wanita termasuk di antara mereka yang tewas di Gaza yang diblokade yang dikendalikan oleh Hamas dan 152 orang di sana terluka, kata Kementerian Kesehatan Palestina.

Dua wanita Israel juga terbunuh oleh roket yang ditembakkan dari Gaza sebagai tanggapan atas agresi Israel baru-baru ini di kota pesisir Ashkelon yang menjadi sasaran berat, tepat di utara Gaza, kata layanan darurat Magen David Adom.

Baca Juga: Unggah Foto Cucian Menumpuk, Putri Anne: Stop Komentari Apa yang Aku Lakukan

Pusat medis Barzilai setempat mengatakan sedang merawat 70 orang yang terluka.

Brigade Qassem Hamas telah bersumpah untuk mengubah kota "ke neraka" dan menghujani tembakan voli yang intens, mengklaim telah menembakkan 137 roket ke arah Ashkelon dan Ashdod di dekatnya hanya dalam waktu lima menit.

Ledakan keras kembali mengguncang kota itu pada Selasa, di mana sebuah roket telah membuat lubang menganga ke sisi blok apartemen, kata seorang wartawan Agence France-Presse (AFP).

Baca Juga: Seorang Warga Zimbabwe Berambisi Menikahi 100 Wanita Demi Membantu Mengisi Populasi

Lebih dari 90% roket baru-baru ini dari Gaza dilaporkan dicegat oleh sistem pertahanan rudal Iron Dome, juru bicara militer Israel Jonathan Conricus mengatakan sebelumnya.

Jet tempur Israel dan helikopter serang telah melakukan lebih dari 130 serangan terhadap sasaran militer di daerah kantong itu, kata Conricus.

Pejabat Israel mengatakan mereka telah membunuh 15 komandan Hamas, sementara kelompok Palestina Jihad Islam mengkonfirmasi dua tokoh seniornya juga tewas.***

Editor: Arman Muharam

Sumber: Daily Sabah

Tags

Terkini

Terpopuler