PR CIREBON — Serangan rudal Israel yang menggempur Jalur Gaza, Palestina, pun telah menghancurkan gedung Menara Al-Jalaa, yang di dalamnya terdapat kantor berita media internasional yang berada di pihak netral.
Hal itu sangat bertentangan, karena tidak ada peraturan yang membolehkan Pers diserang atau diintimidasi ketika melakukan aktivitas jurnalistik dalam suasana peperangan.
Menteri Luar Negeri Antony Blinken Amerika Serikat pihaknya meminta pembenaran Israel atas serangan yang meratakan kantor berita media internasional, yang di dalamnya termasuk kantor Al Jazeera.
Antony Blinken mengatakan kalau pihaknya belum melihat bukti Israel tentang operasi Hamas di gedung Gaza itu. Di mana, kantor berita tersebut dituduh menampung anggota Hamas.
Antony Blinken mengatakan pada hari Senin, 17 Mei 2021, menuturkan, militer Israel, yang memberi peringatan kepada wartawan dan seluruh penghuni gedung lainnya, sekitar satu jam untuk mengungsi, mengklaim bahwa Hamas menggunakan gedung itu untuk kantor intelijen militer.
“Tak lama setelah itu, kami meminta keterangan tambahan terkait pembenarannya,” katanya dari Kopenhagen, Denmark.
Baca Juga: Rencana Joan Laporta untuk Revolusi Tim Barcelona di Musim Depan
“Dia menolak untuk membahas intelijen tertentu, mengatakan dia akan menyerahkan kepada orang lain untuk mengkarakterisasi jika ada informasi yang telah dibagikan dan penilaian kami informasi itu,” tambah Antony Blinken.