Malaysia dan Indonesia Sepakat Desak Dewan Keamanan PBB untuk Hentikan Kekerasan Israel terhadap Palestina

16 Mei 2021, 18:43 WIB
Malaysia dan Indonesia pada Sabtu, 15 Mei 2021 meminta Dewan Keamanan PBB untuk campur tangan dan menghentikan serangan Israel di Gaza. /Setneg

PR CIREBON - Malaysia dan Indonesia pada Sabtu, 15 Mei 2021 meminta Dewan Keamanan PBB untuk campur tangan dan menghentikan serangan Israel di Gaza, Palestina.

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengatakan bahwa dalam percakapan telepon dengan Presiden Indonesia Joko Widodo, kedua pemimpin sepakat bahwa "tindakan tercela" Israel harus segera dihentikan.

“Kami memiliki pandangan yang sama bahwa komunitas internasional, terutama Dewan Keamanan PBB, harus bertindak cepat,” ujar PM Malaysia itu.

Baca Juga: Viral Penumpang Maki Petugas saat Disuruh Putar Balik, Hotman Paris: Bapak Kapolri, Mohon Dijemput Orangnya

“DK PBB harus bertindak untuk menghentikan segala bentuk kekerasan yang dilakukan oleh Israel, dan menyelamatkan nyawa warga Palestina,” sambung Muhyiddin, seperti dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Arab News.

“Sampai saat ini, Dewan Keamanan PBB belum mengeluarkan pernyataan apapun tentang situasi terkini di Palestina karena adanya tentangan dari Amerika Serikat,” ujarnya.

Malaysia telah lama menjadi pendukung setia perjuangan Palestina, mendorong solusi dua negara berdasarkan perbatasan pra-1967.

Baca Juga: Sebut Adanya Ketimpangan Vaksinasi, WHO Anjurkan Negara Kaya Sumbangkan Vaksin Covid-19 untuk COVAX

Dewan Keamanan pun akan secara terbuka membahas kekerasan yang memburuk, kata para diplomat minggu ini, 16 Mei 2021.

Dewan beranggotakan 15 orang itu telah bertemu secara pribadi minggu ini tentang permusuhan terburuk di kawasan itu dalam beberapa tahun, tetapi sejauh ini tidak dapat menyetujui pernyataan publik, kata para diplomat.

Menteri luar negeri Iran membatalkan kunjungan dengan mitranya dari Austria untuk menunjukkan ketidaksenangan bahwa pemerintah Kanselir Sebastian Kurz telah mengibarkan bendera Israel di Wina untuk menunjukkan solidaritas, kata Kementerian Luar Negeri Austria pada hari Sabtu.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Cinta Mingguan untuk 17 Mei hingga 23 Mei 2021: Kebenaran Akan Terungkap!

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif seharusnya bertemu dengan Alexander Schallenberg tetapi membatalkan perjalanan itu, kata seorang juru bicara Schallenberg, membenarkan laporan di surat kabar Die Presse.

"Kami menyesali ini dan mencatatnya, tetapi bagi kami ini sejelas hari bahwa ketika Hamas menembakkan lebih dari 2.000 roket ke sasaran sipil di Israel maka kami tidak akan tinggal diam," kata juru bicara itu.

“Tuan Zarif tidak menganggap perjalanan itu bermanfaat dalam keadaan ini, dan oleh karena itu pengaturan perjalanan belum diselesaikan," juru bicara Kementerian Luar Negeri Saeed Khatibzadeh mengatakan kepada kantor berita semi-resmi ISNA di Teheran.

Baca Juga: Ingin ke Tangerang? Berikut Hal yang Harus Dibawa saat Puncak Arus Balik

Perselisihan itu muncul selama pembicaraan di Wina untuk mencoba menghidupkan kembali kesepakatan 2015 dengan kekuatan barat di mana Iran setuju untuk mengekang program nuklirnya dengan imbalan keringanan sanksi.

Raja Maroko Mohammed VI telah memerintahkan 40 ton bantuan untuk Palestina untuk dikirim ke Tepi Barat dan Gaza menyusul kekerasan baru-baru ini.

Bantuan tersebut termasuk makanan, obat-obatan dan selimut dan akan dibawa dengan pesawat militer, kata Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Pilih Gambar Salah Satu Bunga Berikut dan Hasilnya Akan Menentukan Waktu yang Tepat untuk Anda Menikah

Maroko juga mengecam "tindakan kekerasan yang dilakukan di wilayah Palestina yang diduduki," dan menegaskan kembali dukungan untuk solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina.

Maroko melanjutkan hubungan dengan Israel pada Desember sebagai bagian dari kesepakatan yang ditengahi oleh AS yang juga mencakup pengakuan Washington atas kedaulatan Maroko atas Sahara Barat.

Mesir membuka perbatasan Rafah dengan Gaza untuk memungkinkan 10 ambulans mengangkut warga Palestina yang terluka parah dalam serangan udara Israel ke rumah sakit Mesir, kata pejabat medis.

Baca Juga: Simak Kisah Amanda Manopo, Sukses Lebarkan Karier di Dunia Bisnis dan Investasi

"Mesir dengan luar biasa membuka penyeberangan Rafah untuk memungkinkan 10 ambulans Mesir ke Jalur Gaza untuk mengangkut warga Palestina yang terluka untuk dirawat di Mesir," kata seorang pejabat medis.

Imam besar masjid dan universitas Al-Azhar Mesir, Sheikh Ahmed Al-Tayeb, telah meluncurkan kampanye di media sosial untuk "mendukung rakyat Palestina." Hentikan pembunuhan, katanya. ***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Arab News

Tags

Terkini

Terpopuler