Usai Tangguhkan Akun Donald Trump, Twitter Cabut Akun yang Promosikan Postingan Mantan Presiden AS

7 Mei 2021, 14:40 WIB
Twitter mencabut beberapa akun yang disinyalir mempromosikan postingan blog Donald Trump di situsnya, setelah penangguhan akun.* //Instagram.com/@realdonaldtrump

PR CIREBON – Akun media sosial mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah ditangguhkan oleh beberapa perusahaan raksasa teknologi, seperti Facebook dan Twitter.

Menindaklanjuti tindakan itu, kini Twitter pun mencabut beberapa akun yang disinyalir mempromosikan postingan blog Donald Trump.

Twitter mengonfirmasi kabar yang menyebutkan bahwa mereka mencabut akun yang mempromosikan Donald Trump itu pada Kamis, 6 Mei 2021.

Baca Juga: Laporan Baru Sebut Jumlah Kematian Akibat Covid-19 di Dunia Capai 3 Kali Lipat dari Data Resmi

Awal pekan ini, Donald Trump memang meluncurkan sebuah halaman dalam situs resminya yang menjanjikan postingan blog langsung dari dirinya.

 

Halaman itu dipublikasikan tepat sebelum dewan pengawas independen Facebook pada hari Rabu menegakkan larangan platform mereka terhadap Donald Trump.

Akun Twitter dengan username yang memiliki tema yang berkaitan dengan Donald Trump dan berusaha untuk mempromosikan postingan blog mantan Presiden AS itu telah dinonaktifkan, menurut platform tersebut.

Baca Juga: Dilanda Rasa Penasaran, Ivan Gunawan Kulik Anak Deddy Corbuzier: Azka Pernah Marah Besar ke Papa?

"Seperti yang dinyatakan dalam kebijakan penghindaran larangan kami, kami akan mengambil tindakan penegakan hukum pada akun yang niatnya jelas untuk mengganti atau mempromosikan konten yang berafiliasi dengan akun yang ditangguhkan," kata juru bicara Twitter kepada AFP, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia.

Twitter mengatakan pihaknya secara permanen menangguhkan akun Donald Trump setelah kerusuhan Capitol 6 Januari yang mematikan.

Hal itu disebabkan ada risiko bahwa Donald Trump akan semakin memicu kekerasan, setelah berbulan-bulan tweet yang mempermasalahkan kemenangan pemilihan presiden Joe Biden.

Baca Juga: Dengar Nastasya Shine Bicara Bahasa Indonesia, Raffi Ahmad Tetawa Terpikal-pikal

Klaim palsu dan menyesatkan tentang politik Amerika telah anjlok, sebuah tren yang sangat disukai oleh Twitter dan Facebook.

Dengan Donald Trump dibungkam, Joe Biden kurang terlibat di media sosial, dan tidak ada siklus pemilihan yang sedang berlangsung, orang Amerika sekarang hidup di ekosistem media yang berbeda.

"Satu-satunya hal terpenting adalah mencabut platform Donald Trump," kata Russell Muirhead, seorang profesor Universitas Dartmouth dan penulis bersama A Lot of People Are Saying, sebuah buku yang judulnya memainkan salah satu ucapan Trump yang paling populer.

Baca Juga: Singgung Fans Fanatik Lesti Kejora, Denny Darko: Reaksinya Berlebihan Dede akan Celaka

"Ini telah menghilangkan badai informasi yang salah setiap hari dari ekosistem internet," kata Muirhead kepada AFP.

"Tidak dibombardir provokasi akan membantu mencegah informasi yang salah untuk mengatur ulang komunitas internet dan memulihkan diri," sambungnya.

Media sosial telah lama menjadi senjata pilihan Trump, membiarkannya memberikan komentar tanpa harus menjelaskan atau mendukung klaim.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler