Total Kasus Covid-19 di India Hampir 20 Juta, Ilmuwan Sebut Belum Capai Puncaknya

3 Mei 2021, 20:20 WIB
Seorang petugas kesehatan yang mengenakan APD membawa pasien Covid-19 di luar bangsal korban di rumah sakit Guru Teg Bahadur, di New Delhi, India, 24 April 2021.* /REUTERS/Adnan Abidi.

PR CIREBON – Lonjakan kasus Covid-19 di India terus meningkat, dengan lebih dari 300 ribu kasus baru per harinya.

Kondisi tersebut menjadikan kasus Covid-19 secara keseluruhan di India menjadi sekira 20 juta hingga hari ini, 3 Mei 2021.

Terkait hal itu, ilmuwan memperkirakan bahwa saat ini, puncak penularan Covid-19 belum tercapai dan akan terjadi pada beberapa hari mendatang.

Baca Juga: Unik! Brand Pakaian AS Buat Tantangan untuk Wanita Pakai Gaun yang Sama Selama 100 Hari, Berani Coba?

Dengan 368.147 kasus baru selama 24 jam terakhir, total kasus Covid-19 di India mencapai 19,93 juta, sementara total kematian naik 3.417 menjadi 218.959, menurut data kementerian kesehatan negara itu.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Straits Times, pakar medis mengatakan angka sebenarnya di seluruh negeri mungkin mencapai lima hingga 10 kali lebih tinggi dari penghitungan resmi.

Kasus Covid-19 di India diperkirakan dapat memuncak antara 3-5 Mei, menurut model matematika dari tim ilmuwan yang menjadi penasihat pemerintah.

Baca Juga: Sebut Perbedaan Selandia Baru dan Tiongkok Akan Sulit Didamaikan, PM Jacinda Ardern: ini Tantangan!

Perkiraan itu adalah beberapa hari lebih awal dari perkiraan sebelumnya karena virus telah menyebar lebih cepat dari yang diperkirakan.

Rumah sakit telah terisi penuh, pasokan oksigen medis menipis dan kamar mayat serta krematorium telah dibanjiri saat negara itu berjuang untuk menangani lonjakan kasus.

Setidaknya 11 negara bagian dan wilayah persatuan telah memberlakukan beberapa bentuk pembatasan untuk mencoba dan membendung infeksi, tetapi pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi enggan memberlakukan penguncian secara nasional karena khawatir tentang dampak ekonomi.

Baca Juga: Tayangkan Episode Terakhir, Drama Korea Vincenzo Raih Rating Tertinggi

"Menurut pendapat saya, hanya perintah tinggal di rumah secara nasional dan menyatakan keadaan darurat medis yang akan membantu memenuhi kebutuhan perawatan kesehatan saat ini," kata Dr Bhramar Mukherjee, seorang ahli epidemiologi dari Universitas Michigan.

"Jumlah kasus aktif terus menumpuk, bukan hanya kasus baru setiap hari. Bahkan angka yang dilaporkan menyebutkan ada sekitar 3,5 juta kasus aktif," lanjutnya.

Lonjakan infeksi adalah krisis terbesar India sejak Narendra Modi menjabat pada tahun 2014.

Baca Juga: Pendaftaran SIMAK UI 2021 Dibuka, Berikut Informasi dan Besaran Biayanya

Ia dikritik karena tidak mengambil langkah-langkah sebelumnya untuk mengekang penyebaran dan membiarkan jutaan orang yang sebagian besar tidak mengenakan masker menghadiri festival keagamaan.

Sebuah forum penasihat ilmiah yang dibentuk oleh pemerintah India memperingatkan para pejabat pada awal Maret tentang varian baru dan lebih menular dari virus korona yang terjadi di negara itu.

Terlepas dari peringatan tersebut, empat ilmuwan mengatakan pemerintah federal tidak berusaha untuk memberlakukan pembatasan besar untuk menghentikan penyebaran virus.

Baca Juga: Lirik Lagu Weekly - After School yang Viral di TikTok

Para pemimpin dari 13 partai oposisi pada Minggu, 2 Mei 2021 kemarin menandatangani surat yang mendesak Narendra Modi untuk segera meluncurkan vaksinasi nasional gratis dan memprioritaskan pasokan oksigen ke rumah sakit dan pusat kesehatan.

Beberapa negara bagian telah menunda perluasan program vaksinasi untuk orang dewasa yang akan dimulai Sabtu lalu, karena kurangnya vaksin.

Kementerian kesehatan nasional mengatakan negara bagian memiliki 10 juta persediaan vaksin dan dua juta lagi datang dalam tiga hari ke depan.

Baca Juga: Sebut Pernikahan Rizky Billar dengan Lesti Kejora Akan Fenomenal, Sahabat Billar: Akhir Tahun ini Lah

Meski menjadi produsen vaksin terbesar di dunia, India tidak memiliki cukup vaksin untuk negaranya Hanya sekitar 9 persen dari 1,4 miliar penduduknya yang telah mendapatkan suntikan vaksin.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Straits Times

Tags

Terkini

Terpopuler