Bertujuan Tarik AS Kembali ke Kesepakatan Soal Nuklir, Iran Beri Penawaran Optimis dengan Negosiasi

18 April 2021, 19:30 WIB
Ilustrasi Bendera Iran- Iran memberikan penawaran optimis untuk kemajuan dalam hal nuklir, untuk menarkikembali Amerika Serikat ke kesepakan.* /Reuters

PR CIREBON - Seorang pejabat senior Iran memberikan penawaran optimis untuk kemajuan dalam hal nuklir.

Hal ini bertujuan untuk membawa Amerika Serikat kembali ke kesepakatan 2015 kekuatan dunia dengan Teheran pada program nuklir. 

Iran telah bernegosiasi dengan lima negara yakni Amerika Serikat, Jerman, Inggris, Rusia dan Tiongkok di Wina selama dua minggu terakhir. 

Baca Juga: Duduk Terpisah dengan Anggota Keluarga, Ratu Elizabeth Antarkan Pangeran Philip untuk Terakhir Kalinya

Delegasi Amerika Serikat juga telah berada di Wina, tetapi tidak berbicara langsung dengan Iran.

Wakil menteri luar negeri Iran mengatakan pembicaraan telah memasuki fase baru. 

Iran telah mengusulkan rancangan perjanjian yang dapat menjadi dasar negosiasi.

Baca Juga: Duduk Terpisah dengan Anggota Keluarga, Ratu Elizabeth Antarkan Pangeran Philip untuk Terakhir Kalinya

"Kami pikir pembicaraan telah mencapai tahap di mana para pihak dapat mulai mengerjakan rancangan bersama.Tampaknya pemahaman baru mulai terbentuk, dan sekarang ada kesepakatan tentang tujuan akhir,” ujar ," kata Abbas Araghchi. 

Ia mengataka bahwa hal itu bukan jalan yang mudah.

Kesepakatan itu bertujuan untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir, sesuatu yang dikatakan tidak ingin dilakukannya. 

Baca Juga: Anggota TNI Yonif Raider 400 Diduga Bergabung dengan KKB Papua, TNI: Aparat Akan Melakukan Tindakan

Ini membatasi program nuklir Iran dengan imbalan bantuan dari AS dan sanksi internasional. 

Pada 2018, Mantan Presiden Donald Trump menarik AS secara sepihak dari perjanjian, memilih untuk dipulihkan dan sanksi tambahan Amerika Serikat.

Sejak itu, Iran terus-menerus melanggar batasan dalam kesepakatan itu, seperti jumlah uranium yang diperkaya yang dapat ditimbun dan kemurnian yang dapat diperkaya. 

Langkah Teheran telah diperhitungkan untuk menekan peserta lain agar berbuat lebih banyak untuk mengimbangi sanksi AS yang melumpuhkan.

Baca Juga: Kerap Terlihat Sendiri Kemana-mana, Memes Prameswari Pura-Pura Menangis: Memang Kebiasaan Sendiri

Presiden Joe Biden mengatakan dia ingin membawa AS kembali ke dalam kesepakatan tetapi Iran harus membalikkan pelanggarannya.

Komplikasi tambahan telah muncul: akhir pekan lalu, fasilitas nuklir Natanz Iran disabotase.

Serangan itu secara luas diduga dilakukan oleh Israel, yang menentang kesepakatan nuklir, meski pihak berwenang di sana belum berkomentar.

Iran menanggapi dengan mengumumkan akan meningkatkan pengayaan uranium hingga 60% kemurnian, jauh lebih tinggi dari sebelumnya, dan memasang sentrifugal yang lebih canggih di fasilitas Natanz.

Baca Juga: Simak Arti Tanda Neptunus dalam Ramalan Astrologi Berdasarkan Zodiak Anda!

Badan Energi Atom Internasional mengatakan telah memverifikasi bahwa Iran telah memulai produksi uranium heksafluorida yang diperkaya hingga 60% di Natanz.***

 

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Japan Today

Tags

Terkini

Terpopuler