Kerongkongan Bayi 17 Bulan Berlubang, Sempat Bertahan hingga Meninggal usai Tak Sengaja Telan Baterai

4 Maret 2021, 12:45 WIB
Ilustrasi bayi perempuan. Bayi perempuan meninggal akibat tidak sengaja menelan baterai.* /Pixabay/Wilson28

PR CIREBON – Sebuah tragedi cukup tragis menimpa bayi berusia 17 bulan di Texas, Amerika Serikat (AS).

Bayi asal Texas itu meninggal secara tragis setelah tidak sengaja menelan baterai.

Sang Ibu, Trista Hamsmith, awalnya mengira bayinya, Reese, menderita batuk yang sangat parah.

Baca Juga: Nostalgia Kisah Aurel Sebelum Mengenal Atta, Ashanty Ungkap Kenakalan yang Membuatnya Naik Pitam

Trista pun membawa putrinya itu ke dokter, menjelaskan bahwa bayinya itu mungkin menderita flu parah.

Akan tetapi saat kembali ke rumah, Trista menyadari bahwa baterai di remote control telah hilang.

Sebagaimana diberitakan di PR Pangandaran dengan judul "Bayi 17 Bulan Meninggal Tragis Usai Tak Sengaja Telan Baterai hingga Kerongkongannya Berlubang" sang Ibu mengetahui putrinya menelan baterai setelah membawa Reese ke ruang gawat darurat.

Baca Juga: 'Patuhi' Perintah Netizen, Putra Bungsu Jokowi Kaesang Pangarep Dikabarkan akan Beli Klub Sepakbola

Di sanalah dokter menemukan Reese telah menelan baterai kancing kecil hingga membuat lubang di kerongkongannya.

“Mereka (dokter) melakukan rontgen dan memastikan bahwa baterai ada di sana dan mereka melakukan operasi darurat untuk mengeluarkan baterainya,” ucap Trista dikutip dari The Sun pada Rabu, 3 Maret 2021.

Baterai kancing tidak hanya membuat tersedak, tetapi juga dapat menyebabkan reaksi kimia yang mematikan di dalam tubuh.

Baca Juga: Rumah Sakit Buka Suara Soal Rina Gunawan: Pas Masuk ICU Masih Bisa Komunikasi

Baterai akan bereaksi dengan air liur yang menyebabkan penumpukan soda kaustik yang memakan daging seperti asam sesaat setelah ditelan.

Pada akhir Oktober, Reese menjalani operasi darurat untuk mengeluarkan baterai dari dalam tubuhnya dan kembali ke rumah setelah dirawat sebentar di rumah sakit.

Namun, Reese harus kembali dilarikan ke ruang gawat darurat beberapa hari kemudian ketika kondisinya memburuk.

Baca Juga: Mulus saat Penerbangan, Kapal Luar Angkasa SN10 SpaceX Meledak Setelah Mendarat

"Kami menemukan bahwa fistula telah terbentuk yang seperti lorong. Ada lubang yang menembus trakea dan esofagusnya,” kata Trista.

“Saat lubang itu terbentuk, itu memungkinkan udara pergi ke tempat yang tidak seharusnya. Makanan dan minuman juga mengalir ke tempat yang tidak perlu mereka tuju,” sambungnya.

Dokter lalu memberi Reese selang gastronomi dan ventilator untuk membantu pernapasannya yang terganggu.

Baca Juga: Banyak Diminati, Ganjar Pranowo Minta Produksi Alat Deteksi Covid-19 GeNose Ditingkatkan

Pada Desember, dokter memberi tahu bahwa mereka perlu melakukan operasi lagi untuk memperbaiki fistula dan beberapa minggu kemudian ventilator dilepas.

Tak lama setelah ini, dokter memutuskan untuk memberinya trakeostomi di mana selang dimasukkan ke dalam tenggorokan untuk membantu pernapasan.

Tiga hari setelah operasi trakeostomi, Reese mulai berjuang kembali hingga pada 17 Desember 2020, dia meninggal secara tragis.*** (Mela Puspita/PR Pangandaran)

Editor: Linda Agnesia

Sumber: PR Pangandaran

Tags

Terkini

Terpopuler