Kudeta Myanmar Makin 'Berdarah', Tewaskan Dua Orang saat Demonstrasi

21 Februari 2021, 14:30 WIB
Tentara dan Polisi Myanmar saat membubarkan protes, //REUTERS/Stringer

PR CIREBON - Polisi Myanmar menangkap seorang aktor terkenal yang masuk daftar pencarian, karena mendukung penentangan terhadap kudeta pada 1 Februari lalu.

Menurut istrinya, dia ditangkap beberapa jam setelah dua orang tewas ketika polisi dan tentara melancarkan tembakan, untuk membubarkan demonstrasi di kota kedua Myanmar, Mandalay.

Dikatakan kekerasan yang terjadi di Mandalay pada Sabtu kemarin, adalah hari paling berdarah dalam lebih dari dua minggu demonstrasi di kota-kota besar dan kecil di seluruh Myanmar.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Minggu 21 Februari 2021: Pisces Aries Taurus Perlu Disiplin Olahraga dan Atur Makan

Mereka menuntut diakhirinya kekuatan militer, dan pembebasan dari penahanan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi dan lainnya.

Demonstrasi, kampanye pembangkangan sipil, pemogokan, dan gangguan tidak menunjukkan tanda-tanda mereda.

Dengan lawan-lawan militer yang skeptis terhadap janji tentara, untuk mengadakan pemilihan baru dan menyerahkan kekuasaan kepada pemenang.

Aktor itu, Lu Min, adalah satu dari enam selebriti yang menurut militer dicari, berdasarkan undang-undang anti-hasutan karena mendorong pegawai negeri untuk bergabung dalam protes.

Baca Juga: Tak Terima Rachlan Nashidik Sebut Makam Gus Dur Dibangun Negara, Alissa Wahid Beri Klarifikasi

Dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Reuters pada Minggu, 21 Februari 2021, tuduhan yang diberikan kepadanya dapat menempatkan aktor tersebut ke dalam hukuman penjara selama dua tahun.

Juru bicara militer Zaw Min Tun, yang juga juru bicara dewan militer baru, belum menanggapi upaya berulang dari media Reuters untuk dimintai komentar.

Sebuah kelompok aktivis, Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, mengatakan pada Sabtu bahwa 569 orang telah ditangkap.

Mereka yang ditangkap akan didakwa dan dijatuhi hukuman sehubungan dengan kudeta tersebut.

Baca Juga: Unjuk Rasa Myanmar Belum Berakhir, Kelompok Minoritas Kini Ikut Turun ke Jalan

Dalam insiden lain di Yangon pada Sabtu malam, seorang penjaga malam ditembak dan dibunuh.

Layanan Radio Free Asia Burma mengatakan polisi telah menembaknya tetapi tidak dijelaskan alasannya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler