Sejarah Hari Valentine, dari Ritual Paganisme hingga Jasa Santo Valentine Bantu Pasangan Menikah

14 Februari 2021, 11:15 WIB
Ilustrasi Valentine Day /Pixabay/Steve Buissinne
PR CIREBON - Hari Valentine yang sangat ditunggu-tunggu akan dirayakan oleh pasangan dari segala usia jatuh setiap tanggal 14 Februari. 
 
Meskipun hari Valentine sekarang dikenal dengan hadiah, kencan makan malam mewah, dan perayaan cinta secara keseluruhan, asal-usul Hari Valentine adalah jauh lebih romantis.
 
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari DNA India, Hari Valentine dinamai dari nama Santo Valentine, yakni seorang pendeta Katolik yang tinggal di Roma pada abad ke-3 SM. 
 
Baca Juga: Jelang Hari Valentine, Monyet Tupai di Kebun Binatang London Disuguhi Ulat Bambu
 
Hari ini berisi sisa-sisa tradisi Kristen dan Romawi kuno, tetapi sejarah hari ini dan kisah santo pelindungnya sama-sama diselimuti misteri. 
 
Ada banyak cerita tentang Saint Valentine dan seiring berjalannya waktu cerita-cerita ini berkembang menjadi legenda yang kita kenal sekarang. 
 
Sejarah awal tanggal 14 Februari dulu, orang Romawi biasa merayakan pesta Lupercalia dari 13 Februari hingga 15 Februari, dimana pria mengorbankan seekor anjing dan kambing. 
 
Baca Juga: UPDATE Kasus Covid-19 Indonesia Sabtu, 13 Februari 2021: Jakarta dan Jawa Barat Penyumbang Kasus Terbanyak
 
Setelah ini, kulit binatang yang disembelih digunakan oleh pria untuk mencambuk wanita. 
 
Bahkan, perempuan muda bahkan didapuk untuk dicambuk oleh laki-laki karena diyakini membuat mereka semakin subur.
 
Selama perayaan, lotere perjodohan juga diadakan dan para pria memilih nama wanita dari kotak dan melanjutkan untuk menyatakan cinta mereka kepada wanita-wanita ini selama festival. 
 
Baca Juga: Terjadi Ledakan, Kekerasan Meningkat di Afghanistan
 
Namun, Lupercalia digantikan oleh Hari Santo Valentine pada akhir abad ke-5 oleh Paus Gelasius, dan ini adalah bagian dari alasan yang menyebabkan Hari Valentine dikaitkan dengan asmara serta awal cinta.
 
Hari Valentine: Sejarah namanya
 
Hari Valentine dinamai Santo Valentine, seorang pendeta yang diyakini diam-diam membantu pasangan Kristen untuk menikah. 
 
Ini adalah tindakan melawan Kaisar Romawi Claudius II karena kaisar tidak mengizinkan pria untuk menikah. 
 
Baca Juga: Sekelompok Aktivis di AS Desak Facebook untuk Melarang Donald Trump secara Permanen
 
Santo Valentine berpandangan bahwa pria lajang adalah prajurit yang lebih baik dan lebih berdedikasi. 
 
Saint Valentine tidak setuju dengan ideologi ini dan memfasilitasi pernikahan pasangan yang sedang jatuh cinta. 
 
Karena ini, dia dipenggal oleh Kaisar. Sebelum pemancungan dilakukan, saat di penjara, Valentine dulu merawat sesama narapidana dan juga putri buta sipirnya. 
 
Baca Juga: Survei: Setengah dari Orang Amerika Anggap Donald Trump sebagai Presiden Terburuk dalam Sejarah AS
 
Legenda mengatakan bahwa Valentine menyembuhkan kebutaan gadis itu dan bahwa tindakan terakhirnya sebelum dieksekusi adalah menulis pesan cinta yang ditandatangani 'dari Valentine Anda'. 
 
Dia kemudian Santo Valentine dieksekusi pada 14 Februari tahun 270 M.
 
Tidak sampai lebih dari 200 tahun kemudian, tanggal 14 Februari diproklamasikan sebagai Hari Santo Valentine. 
 
Baca Juga: Korea Utara Dilanda Krisis Ekonomi, Kim Jong Un Pecat Pejabat Senior yang Ditunjuk Sebulan Lalu
 
Pada saat ini Roma telah menjadi Kristen dan Gereja Katolik bertekad untuk membasmi paganisme yang tersisa. 
 
Ritual kesuburan pagan (paganisme) yang diadakan pada bulan Februari setiap tahun dihapuskan oleh Paus dan mengumumkan 14 Februari sebagai Hari Santo Valentine, yang saat ini terkenal sebagai hari kasih sayang.***
 

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: DNA India

Tags

Terkini

Terpopuler