Semangat Negara Serumpun, Presiden Jokowi dan PM Malaysia Muhyiddin Bahas Myanmar dan Rohingya

5 Februari 2021, 18:50 WIB
Sambutan terhadap Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin. //Tangkap layar YouTube/Sekretariat Presiden

PR CIREBON – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri (PM) Malaysia Muhyiddin Yassin membahas banyak hal dalam pertemuan di Istana Merdeka pada Jumat, 5 Februari 2021.

Salah satu yang dibahas oleh Presiden Jokowi dan PM Malaysia Muhyiddin adalah permintaan agar ada pertemuan para Menteri Luar Negeri negara-negara Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) untuk membahas kondisi politik terkini Myanmar.

"Kita minta dua menteri luar negeri untuk berbicara dengan chair ASEAN guna menjajaki pertemuan khusus menteri luar negeri ASEAN mengenai perkembangan Myanmar sebagai satu keluarga," kata Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta.

Baca Juga: Nakes Jawa Barat Vaksinasi Covid-19 Massal, Ridwan Kamil: Terus Dikebut Untuk Perlindungan Garda Terdepan

Presiden Jokowi menyebut, ia dan PM Malaysia Muhyiddin sama-sama prihatin dengan perkembangan politik di Myanmar.

"Kita prihatin dengan perkembangan politik di Myanmar dan kita berharap perbedaan politik itu dapat diselesaikan sesuai dengan hukum yang berlaku dan untuk mewujudkan visi komunitas ASEAN," kata Presiden Jokowi, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.

Penting bagi semua pihak, lanjut Presiden Jokowi, untuk terus menghormati prinsip-prinsip piagam ASEAN.

"Terutama prinsip rule of law, good governance, demokrasi, hak asasi manusia dan pemerintahan yang konstitusional," kata Presiden Jokowi.

Baca Juga: Kasus Positif di Jakarta Masih Tinggi, Dinkes DKI Tambah Lima Rumah Sakit Rujukan Covid-19

Selain itu, Presiden Jokowi dan PM Muhyiddin juga bicara soal kondisi Rohingya.

"Tadi secara detail juga kami sudah berbicara dengan Bapak Perdana Menteri mengenai ini dan dalam pertemuan tadi juga kita membahas mengenai isu Rohingya dan berharap isu tersebut tetap menjadi perhatian kita," ungkap Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi juga mengungkapkan bahwa ia mempersilakan PM Malaysia Muhyiddin Yassin untuk menghubunginya melalui telepon kapan saja.

"Tadi saya sudah juga menyampaikan beberapa hal kepada Perdana Menteri Muhyiddin bahwa setiap saat ada masa-masa kecil atau masa-masa sedang kami bisa langsung telepon jam berapa pun," katanya.

Menurut Presiden Jokowi, komunikasi bilateral dengan Malaysia berjalan baik dan terbuka.

Baca Juga: Anjing di Jerman Dapat Deteksi Virus Covid-19 pada Tubuh Manusia dengan Ketepatan 94 Persen

"Jadi, saya kira ini hubungan yang sangat baik dan pertemuan bilateral dengan PM Muhyiddin berjalan dengan baik terbuka dan komprehensif," kata Presiden Jokowi, menambahkan bahwa Indonesia dan Malaysia adalah dua negara tetangga dekat dan serumpun.

Selain itu, Malaysia juga merupakan salah satu mitra penting Indonesia di bidang perdagangan, bidang investasi, bidang pariwisata, dan sosial budaya.

“Kita akan terus memperkuat hubungan baik antar dua negara melalui komunikasi yang kuat pada semua tingkat," ungkap Presiden Jokowi.

PM Malaysia Muhyiddin dalam pernyataan juga menyampaikan terima kasih atas sambutan Presiden Jokowi dalam kunjungan kenegaraan tersebut.

Baca Juga: Guntur Romli Sebut Faktor Kuat Aktifitas FPI: Sudah Terjawab Mengapa Semalam Ini Merasa di Atas Angin

"Walaupun dalam suasana menghadapi pandemi Covid-19 dan penerapan protokol kesehatan yang ketat, sambutan yang diberikan oleh pemerintah Indonesia amat luar biasa," kata PM Malaysia Muhyiddin.

PM Malaysia Muhyiddin menilai hubungan Malaysia dan Indonesia mempunyai hubungan yang sangat erat.

"Saya ingin menyampaikan rasa puas hati terhadap hubungan bilateral yang bertambah kukuh di setiap tingkat. Saya percaya, melalui 'semangat serumpun', masalah yang timbul dapat kita rundingkan bersama demi kesejahteraan rakyat kedua negara dan kawasan Asia Tenggara," ujarnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler