Tiongkok Gunakan Metode Usap Dubur dalam Tes Covid-19 Hasil Tes Diklaim Lebih Akurat

29 Januari 2021, 12:45 WIB
Ilustrasi tes swab antigen atau rapid antigen. // pixabay.com/

PR CIREBON – Kabar mengejutkan datang dari negeri asal virus Covid-19 yakni Tiongkok yang dikabarkan menemukan metode baru dalam pengujian Covid-19.

Diketahui di Ibukota Tiongkok, Beijing, dokter mulai menggunakan usap anal atau dubur sebagai bagian dari uji coba massal, setelah seorang bocah lelaki berusia sembilan tahun dinyatakan positif terkena virus.

Metode yang dilakukan Tiongkok ini menurut para ahli lebih akurat untuk mendeteksi virus Covid-19.

Baca Juga: Whatsapp Web Akan Memiliki Fitur Login Baru, Berikut Penjelasannya

Tiongkok telah mulai menggunakan usap anal untuk menguji mereka yang dianggap berisiko tinggi tertular Covid-19.

Namun, pengguna media sosial dan pelancong meragukan prosedur invasif yang menurut dokter bisa lebih efektif dalam mendeteksi virus ini.

Menurut media pemerintah Tiongkok, sebagaimana dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari DNA India, sudah lebih dari tiga juta penduduk telah menjalani tes ini sejak 17 Januari lalu.

Tiongkok telah menggunakan metode ini sejak tahun lalu, tetapi metode ini hanya digunakan di pusat karantina karena ketidaknyamanannya, menurut seorang ahli pengendalian penyakit Tiongkok.

Baca Juga: Tanggapi Fakta Aliran Dana Asing ke Rekening FPI, Ferdinand Hutahaean: Parah!

Metode usap anal dapat meningkatkan tingkat deteksi orang yang terinfeksi karena jejak virus bertahan lebih lama di anus daripada di saluran pernapasan, kata Li Tongzeng, seorang dokter senior dari Rumah Sakit You'an Beijing.

Media CCTV mengatakan, usapan anal tidak akan digunakan seluas metode lain, karena tekniknya 'tidak nyaman'.

Untuk mencegah penyebaran virus, Tiongkok memberlakukan persyaratan yang lebih ketat pada pelancong internasional.

Baca Juga: Heboh Whatsapp Bikin Story, Begini Penjelasan Resmi Whatsapp Soal Kebijakan Privasi

Para turis yang tiba di Tiongkok perlu memiliki beberapa hasil tes negatif dan karantina setidaknya selama 14 hari di hotel yang ditunjuk Pemerintah Tiongkok. ***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: DNA India

Tags

Terkini

Terpopuler