Dinyatakan Rasis dan Tercela, Spanduk 'White Lives Matter' Diturunkan Pejabat Setempat di California

18 Januari 2021, 19:15 WIB
Graffiti Black Lives Matter/Pixabay/bmartinseattle.* /Pixabay/bmartinseattle

PR CIREBON – Pejabat di kota California Utara, Amerika Serikat (AS), memerintahkan penurunan spanduk bertuliskan ‘White Lives Matter’.

Alasannya, spanduk itu dinyatakan rasis dan tindakan vandalisme yang tercela.

Insiden spanduk itu terjadi di Union City, sebuah kota berpenduduk sekitar 75.000, di wilayah California.

Baca Juga: Sambut Imlek 2021, Simak Warna Keberuntungan di Tahun Kerbau Logam dan Warna yang Harus Dihindari

“Kota ini muak dengan tindakan vandalisme keji yang terjadi setelah pemberontakan di Capitol minggu lalu,” demikian pernyataan pejabat setempat, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari New York Post.

Spanduk putih dengan huruf hitam itu digantung di antara dua tiang di persimpangan kota yang sibuk.

Tetapi, spanduk itu diturunkan segera setelah pejabat kota mengetahuinya karena pengaduan diajukan ke polisi.

Baca Juga: Dari Masukan Masyarakat hingga Rekam Jejak Karier, Ini kata Kompolnas soal Nama Calon Kapolri

Walikota Carol Dutra-Vernaci dan Ketua Komisi SDM AS Kashmir Singh Shahi juga mengecam spanduk dalam video yang diposting online.

"Ini tindakan tercela dan kami segera menghapusnya," kata Dutra-Venaci dalam video tersebut, mengacu pada spanduk.

“Ini membuat saya kesal dan saya berharap ini adalah insiden yang tidak akan terjadi lagi karena tidak mencerminkan komunitas kota kita, kota Union City,” kata Shahi.

Baca Juga: Pernikahan Ahmad Dhani dan Mulan Jameela Diisukan Gonjang-ganjing, Dul Jaelani: Malah Aku Baru Tahu

Kelompok-kelompok advokasi, termasuk Anti-Defamation League dan Southern Poverty Law Center, menggambarkan ‘White Lives Matter’ sebagai slogan supremasi kulit putih.

Gerakan ini diadopsi sebagai tanggapan terhadap gerakan Black Lives Matter.

Awal bulan ini, pemimpin komunitas sayap kanan Proud Boys Henry Tarrio mengaku tidak bersalah atas dakwaan sehubungan dengan pembakaran spanduk Black Lives Matter di Washington, D.C., pada bulan Desember.

Baca Juga: Tidak Hanya di Kalimantan Selatan, Banjir Rab Menerjang Wilayah Manado

Tarrio dibebaskan atas pengakuannya sendiri dan diperintahkan untuk tetap di luar Washington sampai jadwal sidang berikutnya pada 8 Juni 2021.

Sedangkan Donald Trump dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo juga dilaporkan memerintahkan penurunan spanduk Black Lives Matter yang dipasang di Kedutaan Besar AS di Korea Selatan.

Spanduk itu dipasang segera setelah kematian George Floyd pada 25 Mei 2020 di Minneapolis.

Baca Juga: Varian Baru Corona Menyebar di Brasil, Sistem Kesehatan Kacau dan Kekurangan Oksigen

Spanduk tersebut telah dipesan oleh Harry Harris, duta besar AS yang ditunjuk Trump untuk Korea Selatan.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: New York Post

Tags

Terkini

Terpopuler