Jalin Kerja Sama Bilateral dengan AS, Menlu Arab Saudi Bantah Adanya Orang Israel yang Hadir

24 November 2020, 11:49 WIB
Pertemuan Pangeran Faisal bin Farhan dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo/ arabnews.com/ /


PR CIREBON - Pada 23 November 2020 Putra Mahkota Mohammed bin Salman, Pangeran Faisal bin Farhan  melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo untuk menjalin kerja sama.

Terkait pertemuan tersebut Menteri Luar Negeri Arab Saudi tersebut mengatakan bahwa tidak ada pejabat Israel pada pertemuan.

Pangeran Faisal membantah laporan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bergabung dalam pembicaraan di NEOM dengan Mike Pompeo pada hari Minggu.

Baca Juga: Soal Klarifikasi Prokes Acara Habib Rizieq, Wagub DKI Dicecar 46 Pertanyaan Selama 8 Jam

Dia mengatakan pertemuan itu hanya dihadiri oleh Saudi, Pompeo sendiri dan duta besar AS untuk Kerajaan, John Abizaid.

"Satu-satunya non-Saudi pada pertemuan dengan HRH putra mahkota adalah Sekretaris Pompeo dan duta besar AS," kata Pangeran Faisal, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Arab News.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Arab Saudi sudah menolak laporan tersbeut melalui akun Twitter-nya.

Baca Juga: Pemeriksaan di Tebet Jaksel Tercatat 97 Orang Dites, Lima Diantaranya Dinyatakan Positif Covid-19

"Saya telah melihat laporan pers tentang pertemuan antara HRH Putra Mahkota dan pejabat Israel selama kunjungan baru-baru ini oleh @SecPompeo. Tidak ada pertemuan seperti itu yang terjadi. Satu-satunya pejabat yang hadir adalah orang Amerika dan Saudi," ujar Pangeran Faisal.

Pompeo bertemu dengan putra mahkota di kota utara NEOM pada Minggu malam sebagai bagian dari tur regionalnya.

Mereka "meninjau hubungan persahabatan, bidang kerja sama bilateral antara kedua negara dan cara untuk meningkatkannya," lapor Saudi Press Agency. Mereka juga membahas perkembangan terkini di Timur Tengah.

Baca Juga: Masih Tertinggal di Bidang Teknologi Digital, Kemenkeu: Bisa Jadi Daya Ungkit Ekonomi Indonesia

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Pangeran Faisal dan Abizaid.

Perjanjian baru-baru ini dengan UEA, Bahrain dan Sudan  menjalin hubungan dengan Israel telah menimbulkan spekulasi bahwa negara-negara Arab lainnya mungkin akan menyusul.

Arab Saudi mengatakan harus ada kesepakatan damai terlebih dahulu antara Israel dan Palestina sebelum Kerajaan menjalin hubungan dengan Israel.

Tak lama setelah perjanjian UEA dengan Israel diumumkan, Pangeran Faisal mengatakan Arab Saudi akan terus mematuhi Rencana Perdamaian Arab dalam hubungannya dengan Israel.

Baca Juga: Roy Suryo Ungkap Pemeran Utama Video Syur Gisel, Kembali Pada Hasil Kepolisian

Rencana tersebut, yang disponsori oleh Kerajaan pada tahun 2002, mengatakan hubungan dengan Israel akan dinormalisasi setelah kesepakatan damai dicapai dengan Palestina yang termasuk negara merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: Arab News

Tags

Terkini

Terpopuler