Puncak Haji 2024: 10 Bus di Setiap Maktab Siap Layani Jamaah Indonesia dengan Dua Skema

- 8 Juni 2024, 16:57 WIB
Pada puncak Haji 2024 sebanyak 10 bus disiapkan melayani jamaah Indonesia dengan menggunakan dua skema.
Pada puncak Haji 2024 sebanyak 10 bus disiapkan melayani jamaah Indonesia dengan menggunakan dua skema. /Kementerian Agama/MCH2024/

SABACIREBON – Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah menyiapkan strategi baru untuk memudahkan perjalanan jamaah haji Indonesia tahun ini.

Dengan menyiapkan 10 bus di setiap maktab, perjalanan dari Arafah ke Muzdalifah diatur dalam dua skema: normal dan murur, memastikan kenyamanan dan keselamatan jamaah.

Subhan Cholid, Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama, mengungkapkan bahwa pergerakan jamaah calon haji Indonesia pada operasional haji 1445 H/2024 M ini akan menggunakan sistem taraddudi (shuttle) dan murur.

Baca Juga: Nenek Kambe Syukur Bisa ke Tanah Suci, Puji Layanan Petugas Haji

"Pola normal adalah sistem taraddudi yang mengantar jamaah dari Arafah menuju Muzdalifah," ujar Subhan di Makkah, Sabtu.

Setiap maktab, yang menampung jamaah dalam 1.169 tenda, akan dilengkapi dengan 10 bus.

Enam bus disiapkan untuk perjalanan taraddudi, sementara empat bus lainnya untuk skema murur, yaitu perjalanan yang langsung melintas di Muzdalifah menuju Mina tanpa turun dari bus.

Baca Juga: Anis Yati Pamuji Berangkat Haji ke Tanah Suci di Usia 62 Tahun, Ditemani Empat Putranya

“Untuk keperluan murur, akan disiapkan empat city bus per Maktab,” tambah Subhan.

Skema murur akan diikuti oleh 25 persen jamaah haji Indonesia, sekitar 55 ribu orang, yang terdiri dari jamaah risiko tinggi (risti), lanjut usia (lansia), disabilitas, serta para pendamping lansia.

Murur adalah proses mabit (bermalam) yang dilakukan dengan cara melintas di Muzdalifah setelah wukuf di Arafah, di mana jamaah tetap berada di atas bus.

Baca Juga: Pertama dalam Sejarah, 73 Maktab dan PPIH Gelar Koordinasi Jelang Puncak Haji

Setelah beberapa kali pertemuan dengan Masyariq dan Naqabah (institusi transportasi Saudi), serta simulasi dan uji coba, disepakati bahwa pergerakan jamaah dari Arafah, baik dalam skema normal maupun murur, akan dilakukan secara bersamaan.

Keberangkatan ini akan dimulai sejak pukul 19.00 waktu Arab Saudi, dengan petugas yang siap mengatur pergerakan jamaah menuju pintu pemberangkatan di setiap maktab.

“Setiap maktab memiliki dua halte keberangkatan: satu untuk skema normal dan satu lagi untuk skema murur. Untuk memudahkan jamaah, dua pintu ini akan diberi tanda oleh Masyariq,” jelas Subhan.

Baca Juga: Kapten Persib Dedi Kusnandar dan Istri Tunaikan Ibadah Haji, Kloter Embakasi Kertajati Majalengka

Proses pemberangkatan jamaah dari Arafah dengan skema murur diharapkan selesai pada pukul 22.00 waktu Arab Saudi, memastikan semua jamaah tiba di lokasi dengan aman dan nyaman.

Dengan persiapan matang dan inovasi transportasi ini, diharapkan perjalanan haji tahun ini akan lebih lancar dan nyaman bagi seluruh jamaah, terutama mereka yang membutuhkan perhatian khusus.  ***

Editor: Fabian DZ

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah