Pada nasi kotak tersebut tertera bahwa waktu ideal untuk mengonsumsinya adalah 4 jam setelah diterima oleh jamaah haji.
"Selain menjaga rasa makanan tetap segar, pemberian katering ini bertujuan untuk menjaga kondisi kesehatan jamaah setelah melakukan perjalanan panjang. Selain itu, makanan ini memberikan energi selama perjalanan ke Makkah," tambah Arsad.
Baca Juga: Kloter Pertama Gelombang Kedua Jemaah Haji Tiba Kamis 8 Juni 2023 Mendapat Apresiasi. Mengapa?
Arsad juga menambahkan bahwa dapur katering tersebut memiliki kapasitas produksi untuk dua kelompok jamaah haji dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
Mengenai bahan baku, tidak perlu khawatir karena pihak katering juga memiliki gudang bahan makanan yang berupa kendaraan bergerak untuk memenuhi kebutuhan dapur jika kurang.
Terkait dengan sering terjadinya keterlambatan penerbangan, Arsad meminta adanya komunikasi yang baik antara pihak katering dengan maskapai atau otoritas bandara.
Hal ini bertujuan agar pihak katering dapat melakukan langkah-langkah antisipasi, baik itu menghentikan produksi, mengurangi kapasitas, atau beralih ke sumber lain. "Hal ini untuk menghindari pemborosan," tegasnya.
Keluhan mengenai keterlambatan penerbangan memang seringkali menjadi masalah yang berdampak pada pelayanan lainnya, termasuk katering yang dapat mengalami pemborosan karena keterlambatan yang berjam-jam dari maskapai penerbangan. ***