Skema Murur Haji 2024: Jamaah Indonesia Dibekali Kerikil dari Arafah

8 Juni 2024, 17:13 WIB
Pemerintah Indonesia telah membuat inovasi baru dengan membekali jamaah calon haji kerikil untuk lontar jumrah sejak di Arafah. /Kemenag/Fajar WH

SABACIREBON - Dalam persiapan menyambut puncak ibadah haji 1445 Hijriah/2024 Masehi, pemerintah Indonesia telah membuat inovasi baru dengan membekali jamaah calon haji kerikil untuk lontar jumrah sejak di Arafah.

Langkah ini diambil untuk mempermudah jamaah yang akan melaksanakan mabit di Muzdalifah melalui skema murur, terutama mereka yang tidak turun dari bus saat melewati Muzdalifah.

Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama, Subhan Cholid, menjelaskan bahwa jamaah tidak perlu khawatir akan ketersediaan kerikil.

Baca Juga: KKHI Makkah Siapkan Empat Tim Medis Khusus untuk Layanan Jamaah di Armuzna

"Kita juga telah memikirkan penyediaan kerikil untuk lontar jumrah. Jadi meskipun tidak turun di Muzdalifah, jamaah tidak perlu khawatir tidak dapat kerikil. Itu kami bekali sejak jamaah ada di Arafah," ungkap Subhan di Makkah, Sabtu 8 Juni 2024.

Pada tahun ini, untuk pertama kalinya, Indonesia akan menerapkan skema murur dalam pola pergerakan jamaah pada masa puncak haji.

Murur adalah proses mabit (bermalam) yang dilakukan dengan cara melintas di Muzdalifah setelah menjalani wukuf di Arafah.

Baca Juga: Puncak Haji 2024: 10 Bus di Setiap Maktab Siap Layani Jamaah Indonesia dengan Dua Skema

Jamaah yang mengikuti skema ini akan tetap berada di atas bus dan langsung menuju tenda di Mina tanpa turun dari kendaraan.

Skema murur ini direncanakan akan diikuti oleh sekitar 55 ribu jamaah, atau 25 persen dari total jamaah calon haji Indonesia. Prioritas diberikan kepada jamaah dengan risiko tinggi (risti), lanjut usia (lansia), disabilitas, serta para pendamping lansia.

Subhan menambahkan bahwa pihak Masyariq telah menyiapkan kantong berisi 70 kerikil, cukup untuk keperluan lontar jumrah Aqobah hingga selesai Nafar Tsani.

Baca Juga: Nenek Kambe Syukur Bisa ke Tanah Suci, Puji Layanan Petugas Haji

"Pemberian kerikil ini akan dilakukan bersamaan dengan pemberian makanan berat yang ditujukan sebagai layanan konsumsi di Muzdalifah," jelasnya.

"Jadi nanti, pada saat jamaah di Arafah, akan ada pembagian kantong kerikil beserta snack berat untuk di Muzdalifah. Nah, ini dua-duanya dibawa. Jangan ditinggal di Arafah ya," pesan Subhan.

Snack berat tersebut dikonsumsi oleh jamaah saat di Muzdalifah, terutama bagi mereka yang tidak ikut skema murur.

Baca Juga: Pertama dalam Sejarah, 73 Maktab dan PPIH Gelar Koordinasi Jelang Puncak Haji

"Sambil menunggu pemberangkatan ke Mina, bisa sambil konsumsi snack berat. Sementara untuk kantong kerikilnya nanti akan kita gunakan saat melakukan lontar jumrah di Mina," tutup Subhan.

Dengan persiapan ini, diharapkan seluruh jamaah calon haji Indonesia dapat menjalankan ibadah dengan lancar dan nyaman, tanpa terkendala dalam proses lontar jumrah di Mina. ***

Editor: Fabian DZ

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler