Masker Scuba Masih Banyak Ada meski Terbukti Tak EFektif Cegah Covid-19, IDI: Harus Sosialisasi SNI

- 30 September 2020, 08:30 WIB
Ilustrasi masker kain
Ilustrasi masker kain /

Artinya, adanya standar nasional Indonesia (SNI) masker bertujuan untuk melindungi diri dari bahaya covid-19 bukan memberatkan masyarakat.

Baca Juga: Deklarasi KAMI di Surabaya Dibubarkan, Refly Harun: Penguasa Takut Gerakannya Menjadi Besar

"Bukan berarti keluarnya standarisasi (SNI masker) semuanya diproses oleh pabrikan, tidak begitu. Bisa home made kok. Kalau tidak bisa menggunakan masker tiga lapis sesuai anjuran WHO ya paling tidak pakai yang dua lapis. Masker kain kan ada juga,”tuturnya.

 “Jadi mari kita tinggalkan masker yang satu lapis. Ini bukan untuk menyusahkan tapi justru melindungi masyarakat,"ujarnya usai media gathering di Aston Hotel Madiun, Selasa 29 September 2020.

Masker dua lapis dapat dibuat menggunakan bahan kain katun. Artinya bahwa lapisan bagian dalam masker adalah yang dapat menyerap air. Sedangkan lapisan luarnya harus mengandung bahan yang kedap air.

"Material dari masker itu juga harus diperhatikan. Scuba itu kan pori-porinya besar. Kalau pakai scuba lalu apa yang dilindungi wong hanya satu layer,”katanya.

Baca Juga: Artis hingga Politisi Ramai Cari Terawan, Dennis Adhiswara: Sakti Juga, Bisa Ilmu Ragasukma

Dr. Tauhid Islamy menjelaskan, kalau regulasi distribusi atau tata niaganya bisa diintervensi oleh pemerintah dan harganya bisa dijangkau oleh masyarakat, tidak perlu disuruh pun masyarakat pasti akan pakai masker.

“Wong ini untuk keselamatan diri kita sendiri. Kita menjadi abai itu kan karena harga masker medis ini mahal. Apalagi empat jam sekali harus dibuang,"ucapnya.

Lanjutnya, edukasi kepada masyarakat terkait masker perlu gencar dilakukan. Bukan hanya dari sisi penggunaannya tetapi juga harus memenuhi standar kesehatan yang ditetapkan.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x