Network
SABACIREBON - Perempuan berbadan ekstra subur itu menjajal berbagai beban alat di gym. Keringat mengucur membasahi trainingspaknya yang berwarna abu. Saat rehat dengan napas masih tersengal, kami sempat berbincang.
Dugaanku tentang dirinya kecele besar. Kutaksir dia seorang ibu muda 30 - 40 tahun dengan beberapa anak kecil.
Indikatornya tubuh terbalut lemak tebal, otot2 kendor, perut membuncit dan trisep tangan menggelambir.
Wajahnya pun bukan pantulan segar khas orang muda. Astaga...ternyata dia baru mahasiswi semester 8 yang sedang menyiapkan tugas akhir.
Setidaknya dua kali aku salah menebak usia seseorang di gym. Sebelumnya pernah seorang lelaki ukuran super tambun, terduduk di lantai menyeringai kesakitan. Dia tak mampu berdiri setelah otot pinggangnya terkilir saat angkat beban. Karena ukurannya jumbo, susah payah kami memapahnya untuk naik ke dipan sebelum bisa dipijat.
Baca Juga: Hadiri Haul Buntet di Cirebon, KH Maman Imanulhaq: Sosok Kiai Abbas Buntet Pejuang yang Pemberani
Enrico namanya, ternyata remaja usia 18 tahun, calon mahasiswa Unpar. Pasca cedera, Enrico yang sangat ingin menurunkan berat, belum muncul lagi di gym. Mungkin dia trauma untuk sementara.
Dua cerita ini jelas2 gambaran nyata premature aging -- fenomena penuaan dini yang dipicu kuat oleh bobot tubuh berlebih, overweight.
Belakangan ini media TV melaporkan sedikitnya 3 kasus penderita obesitas di tanah air.
Firman yang mencapai bobot hingga 300 kilo, meski sempat diungsikan ke RS tak tertolong jiwanya.
Dua penderita lain, masing2 sekitar 200 kilo beratnya, masih dlm pantauan medis.
Semua penderita obesitas itu tadinya tergolek tak berdaya di rumah mereka sendiri. Nyaris terkurung hanya di kamar tidur. Keluarga dekat harus selalu membantunya dalam urusan sehari-hari.
Baca Juga: Nothing Phone (2): Pesaing iPhone Akan Segera Hadir Bulan Ini dengan Spesifikasi Unggul
