Covid, Warung Kafe Restoran dan Pusat Keramaian Distrik Chaoyang China Ditutup  

- 20 November 2022, 18:03 WIB
Personel keamanan swakarsa dikerahkan untuk membantu penanganan lonjakan kasus COVID-19 di Kota Beijing, China. Tampak mereka berbaris di depan Pasar Panjiayuan, Distrik Chaoyang, Minggu 20 November 2022
Personel keamanan swakarsa dikerahkan untuk membantu penanganan lonjakan kasus COVID-19 di Kota Beijing, China. Tampak mereka berbaris di depan Pasar Panjiayuan, Distrik Chaoyang, Minggu 20 November 2022 /

SABACIREBON - Pemerintah China kembali dikejutkan oleh kasus kematian akibat infeksi COVID-19 kala negara berpenduduk terbanyak di dunia itu sedang memperketat kebijakan nol kasus secara dinamis.

Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) di Beijing, Minggu, melaporkan adanya satu kasus kematian. Kematian yang terjadi pada Sabtu 19 November 2022 tersebut merupakan kasus kematian pertama dalam tujuh bulan terakhir.

Baca Juga: Australia Open 2022 : Gregoria Runner-up, Ditekuk Unggulan Pertama Korsel

NHC tidak menyebutkan secara terinci, namun diduga kasus kematian tersebut menimpa seorang lansia di Beijing. Sudah dua pekan terakhir ini protokol kesehatan antipandemi COVID-19 di Beijing diperketat.

Otoritas setempat mengingatkan warga Ibu Kota tidak keluar rumah, kecuali untuk urusan mendesak. Warung, restoran, kafe, dan pusat keramaian lainnya di Beijing, khususnya di Distrik Chaoyang, yang paling banyak dihuni warga asing, tutup.

Baca Juga: Uang Investasi Mahasiwa IPB Dipakai Tersangka untuk Membeli Mobil

Dengan bertambahnya kematian itu, maka jumlah kematian akibat COVID-19 di China sejak 2020 sampai sekarang sebanyak 5.227 kasus, demikian NHC.

NHC juga menyebutkan bahwa di China pada Sabtu terdapat 2.204 kasus baru yang ditularkan secara lokal dan 22.011 kasus tanpa gejala.

Baca Juga: Wadireskrimum Polda Sumbar Ditemukan Meninggal di Kamar Hotel

Selain Beijing, lonjakan kasus terakhir yang paling parah juga terjadi di Guangzhou, Provinsi Guangdong.

Selama pengetatan prokes antipandemi COVID-19 sejak bulan lalu sedikitnya ada tiga kasus kematian tak langsung di China yang terjadi akibat keterlambatan penanganan medis seperti dialami dua balita dan satunya lagi pada orang tua yang bunuh diri di rumahnya yang sedang di-lockdown. ***

 

 

Editor: Uyun Achadiat

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x