Kanker Kulit Dapat Diakibatkan Pengurangan Produksi Kolagen, Hindari Polusi Udara

- 19 Agustus 2022, 15:41 WIB
Paparan sinar matahari langsung dan polusi udara dapat menyebabkan pengurangan produksi kolagen sehingga memungkinkan kena serangan kanker kulit./pikiran-rakyat.com
Paparan sinar matahari langsung dan polusi udara dapat menyebabkan pengurangan produksi kolagen sehingga memungkinkan kena serangan kanker kulit./pikiran-rakyat.com /

 

 
SABACIREBON- Guna mencegah produksi kolagen berkurang, seseorang harus berupaya menghindar dari kemungkinan polusi udara.
 
Ini merupakan pencegahan awal agar seseorang bisa terhindar dari kemungkinan kanker kulit.
 
 
Dokter spesialis gizi dr. Yohan Samudra, Sp.Gk menyebut terpapar polusi udara menjadi salah satu faktor yang dapat menurunkan produksi kolagen dalam tubuh seseorang.
 
Baca Juga: Untuk Memperbaiki Gula Darah, Perlu ber Gerak Sehabis Makann

Tak hanya itu, kebiasaan merokok, konsumsi minuman beralkohol, kebiasaan bergadang dan paparan sinar matahari berlebihan juga menjadi penyebab menurunnya kolagen dalam tubuh.

"Banyak paparan UVA, kolagen bisa turun, bisa timbul flek-flek, tingkatkan risiko kanker kulit," kata Yohan dalam sebuah konferensi pers di Jakarta, Kamis.

Dia menyarankan orang-orang menghindari terpapar sinar matahari terlalu lama, terpapar polusi udara seperti dari asap kendaraan, stres berlebihan, bergadang dan konsumsi makanan tak sehat.
 
Baca Juga: MotoGP Austria: Vinales Mulai Kompetitif, Target Podium dan Tebar Ancaman

Kolagen merupakan protein struktural utama dalam jaringan ikat dan komponen matriks jaringan ekstraseluler, yang ada dalam pembentukan fibroblas, keratinosit, melanosit, dan sel khusus sistem kekebalan kulit di tubuh manusia.

Aksi ganda kolagen pada kulit yakni menyediakan komponen building blocks untuk kulit (dan elastin), serta mengikat reseptor di fibroblas yang terletak lapisan dermal untuk merangsang sintesis kolagen serta asam hialuronat.

Namun, kemampuan tubuh manusia memproduksi kolagen menurun dratis seiring usia dan beberapa faktor eksternal dari gaya hidup, seperti merokok, kurang tidur, kurang gizi, paparan sinar matahari, dan lainnya.
 
Baca Juga: Keegan Bradley Pimpin Putaran Pertama BMW Championship 2022 di Wilmington Country Club

Berkurangnya kuantitas dan kualitas elastin dan kolagen pada daerah dermis membuat kekenyalan kulit menurun sehingga tampak kosong atau bertambahnya kerutan, hilangnya elastisitas, dan perubahan warna kulit.

Dilansir dari Antara, Yohan mengatakan, banyak penelitian membuktikan asupan minuman kolagen dapat membantu meningkatkan jumlah kolagen pada tubuh.

Tampak pada penggunaan 2,5 gram kolagen peptide setiap hari, selama 60 - 90 hari dapat membantu memperbaiki hidrasi dan elastisitas dan mengurangi kerutan, meningkatkan bioaktifitas fibroblast dan sintesis kolagen.
 
Baca Juga: Bonus Demografi Ciptakan Indonesia Jadi Negara Maju Lewat Pajak

Minuman kolagen juga melindungi fungsi sel dari efek berbahaya UVA, menyehatkan saluran pencernaan, hingga dapat memperbaiki kondisi sarcopenia, radang sendi, penyembuhan luka, dan menambah imun tubuh.

Dalam kesempatam itu, Chief Marketing Officer PT Asia Health Energi Beverages Ricky Suhendar menambahkan, saat ini hadir inovasi produk-produk minuman untuk masyarakat khususnya yang mulai khawatir dengan penampilan kulit yang menurun seperti kerutan dan kusam.

Produk minuman ini antara lain mengandung kolagen untuk menjaga kulit tetap kenyal dan awet muda, vitamin C untuk mempercepat penyerapan kolagen di kulit.
 
Baca Juga: Rekrutmen Pendamping PPH hingga 31 Agustus

"Proses penuaan memang tidak bisa dihindari, namun bisa diperlambat prosesnya dengan gaya hidup yang tepat. Sekarang semua wanita Indonesia bisa merasakan manfaat NutriVille setiap hari untuk jaga penampilan kulit mereka," demikian kata dia.***

Editor: Aria Zetra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x