Benarkah Anemia Meningkatkan Risiko Gangguan Pendengaran? Simak Hasil Penelitiannya

- 15 April 2020, 15:35 WIB
ILUSTRASI orang terkena anemia.*
ILUSTRASI orang terkena anemia.* /PIXABAY/

PIKIRAN RAKYAT - Para ilmuwan telah menemukan bahwa anemia defisiensi besi dapat meningkatkan risiko gangguan pendengaran.

Sebuah temuan yang dapat membuka kemungkinan baru untuk identifikasi dini dan pengobatan yang tepat untuk kondisi tersebut.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari FoodNDTv, dalam penelitian ini, para peneliti dari Pennsylvania State University di Amerika Serikat, menentukan anemia defisiensi besi oleh kadar hemoglobin dan ferritin yang rendah.

Baca Juga: NASA Berhasil mengabadikan Foto Mirip Seekor Naga di Permukaan Planet Mars

Untuk usia dan jenis kelamin pada 305.339 orang dewasa berusia 21 hingga 90 tahun; hubungan antara gangguan pendengaran dan anemia defisiensi besi (IDA), kemudian dievaluasi. Dari pasien dalam populasi penelitian, 43 persen adalah laki-laki; usia rata-rata adalah 50 tahun.

Gangguan pendengaran gabungan didefinisikan sebagai kombinasi dari pendengaran konduktif kehilangan (yang disebabkan oleh masalah dengan tulang telinga tengah).

Baca Juga: Begadang Setiap Hari? Berikut Cara Mengatasi Sulit Tidur Berdasarkan Tipe Zodiak

Gangguan pendengaran sensorineural (ketika ada kerusakan pada koklea atau jalur saraf dari telinga bagian dalam ke otak), tuli, dan kehilangan pendengaran yang tidak ditentukan.

Hasilnya ada 0,7 persen prevalensi IDA dan 1,6 persen prevalensi gangguan pendengaran gabungan. 

Kedua gangguan pendengaran sensorineural (hadir dalam 1,1 persen individu dengan IDA) dan gangguan pendengaran gabungan (hadir dalam 3,4 persen) secara signifikan terkait dengan IDA.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Food.ndtv


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x