5 Tradisi Menarik di Indonesia yang Dilakukan dalam Perayaan Idul Adha, Diantaranya dari Cirebon

- 20 Juli 2021, 12:00 WIB
Ilustrasi - Lima tradisi menarik di Indonesia yang dilakukan saat Idul Adha.
Ilustrasi - Lima tradisi menarik di Indonesia yang dilakukan saat Idul Adha. /Pixabay/Mohammed_hasan/

PR CIREBON- Hari raya Idul Adha adalah hari besar keagamaan yang sudah rutin dirayakan oleh masyarakat Indonesia.

Masyarakat Indonesia yang mayoritas memeluk agama islam, selalu menantikan datangnya Hari raya Idul Adha.

Hari raya Idul Adha sendiri identik dengan beberapa hal, mulai dari bertepatan dengan datangnya musim haji sampai penyembelihan hewan kurban.

Baca Juga: Minta Pasien Covid-19 Tanpa Gejala Melapor ke RW Setempat, Anies Baswedan: Agar Kebutuhannya Terpenuhi

Pada Hari raya Idul Adha juga waktu terciptanya rasa kasih sayang dan kepedulian terhadap sesama dimana kegiatan penyembelihan ini nantinya akan mengikat tali persaudaraan.

Karena hewan kurban seperti sapi, kambing, atau domba yang disembelih pada Hari raya Idul Adha, dagingnya akan dibagikan kepada orang yang membutuhkan atau kurang mampu.

Selain identik dengan kedua hal tersebut, Idul Adha juga ternyata memiliki sisi menarik yakni, beragam Tradisi perayaan yang dilakukan beberapa daerah di Indonesia.

Baca Juga: Presiden Arema FC Akan Beri Hadiah Ratusan Juta bagi Atlet Indonesia yang Raih Medali di Olimpiade Tokyo

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Wonderful Indonesia, berikut ini setidaknya ada lima Tradisi menarik di Indonesia dalam merayakan Hari raya Idul Adha.

  1. Tradisi Grebeg Gunungan (Yogyakarta)

Tradisi Grebeg Gunungan yang dilakukan di Yogyakarta merupakan bentuk perayaan dari warga muslim.

Baca Juga: Vin Diesel Diduga Sembunyikan Sosok Paloma Jimenez, Benarkah Ibu dari Ketiga Anaknya?

Warga muslim di Yogyakarta akan mengumpulkan hasil bumi mereka dan mengarak atau membawanya keliling dari halaman Keraton sampai Masjid Gede Kauman.

Arak-arakan hasil bumi ini berjumlah 3 buah gunungan yang tersusun dari rangkaian sayur-mayur dan buah.

Selain pada Hari raya Idul Adha (Grebeg Gunungan), ternyata Tradisi ini juga dilakukan ketika Hari raya Idul Fitri yang bernama Grebeg Syawal.

Masyarakat Yogyakarta percaya apabila berhasil mengambil hasil bumi yang disusun dalam bentuk gunungan, bisa mendatangkan rezeki.

Baca Juga: Manakah Gambar yang Pertama Kali Dilhat? Hasilnya Ungkap Cara Anda dalam Berkomunikasi

  1. Tradisi Apitan (Semarang)

Tradisi Idul Adha Apitan sangat terkenal di Semarang, yang merupakan bentuk dari rasa syukur atas rezeki dalam bentuk hasil bumi yang diberikan.

Tradisi ini biasa diisi dengan pembacaan do’a yang dilanjutkan dengan arak-arakan hasil tani, ternak, dan nantinya hasil tani yang diarak ini akan diambil secara berebutan oleh masyarakat Semarang.

Ternyata Tradisi ini dipercaya sebagai kebiasaan para Wali Songo dulun sebagai bentuk ungkapan rasa syukur ketika perayaan Idul Adha.

Baca Juga: Nagita Slavina Pakai Gelang Puluhan Juta, Netizen: Sudah Tidak Mengagetkan Lagi

Tidak hanya mengumpulkan hasil tani atau arak-arakan ternak, Tradisi Apitan juga disuguhkan dengan hiburan khas kearifan lokal.

  1. Tradisi Manten Sapi (Pasuruan)

Tradisi Manten Sapi di Pasuruan sangat terkenal, dan dilakukan masyarakat Pasuruan sebagai bentuk rasa syukur dan penghormatan kepada hewan kurban yang akan disembelih.

Dalam Tradisi ini, sapi yang hendak dikurbankan akan didandani secantik mungkin bak pengantin. Mulai dari dikalungkan bunga tujuh rupa, lalu dibalut dengan kain kafan, serban, dan sajadah.

Baca Juga: Kagum pada Putra Indonesia yang Ikut Temukan Vaksin AstraZeneca, Zubairi Djoerban: Saya Akan Mengingat Namanya

Pada Tradisi ini kain kafan menjadi tanda kesucian orang yang berkurban. Usai didandani, sapi akan diarak menuju masjid dan diserahkan pada panitia kurban, dan dagingnya biasanya akan dimakan bersama.

  1. Tradisi Gamelan Sekaten (Cirebon)

Cirebon juga tidak kalah dengan yang lain, terdapat Tradisi perayaan Idul Adha yang dipercaya peninggalan dari Sunan Gunung Jati ketika melakukan dakwah penyebaran agama islam di Cirebon.

Tradisi Gamelan Sekaten  selalu dibunyikan setiap perayaan hari besar agama Islam yaitu, Idul Fitri dan Idul Adha.

Baca Juga: Sebut Putri Sulungnya Dewasa, Nia Ramadhani Akui Menangis Mendengar Perkataan Mikhayla

Alunan Gamelan yang berada di sekitar area Keraton Kasepuhan Cirebon, menjadi penanda bahwa umat Muslim di Cirebon merayakan hari kemenangan.

Rangkaian Gamelan dibunyikan sesaat setelah sultan Keraton Kasepuhan keluar dari Masjid Agung Sang Cipta Rasa.

  1. Tradisi Meugang (Aceh)

Tradisi Meugang yang berasal dari kata Makmeugang, adalah tradisi yang sangat familiar untuk masyarakat Aceh terutama di saat hari-hari besar keagamaan.

Baca Juga: Unggah Foto Bareng Ashanty, Uteng: Terserah Orang Bilang Aku Lebay

Dikabarkan tradisi ini sudah ada sejak ratusan lalu dan identik dengan makan daging sapi atau kerbau bersama yang diolah dengan beraneka ragam masakan.

Tradisi Meugang berawal pada masa kerajaan Aceh dengan memotong hewan dan dibagikan secara gratis kepada masyarakat.

Tradisi ini dilakukan sebagai ucapan syukur atas kemakmuran tanah Aceh, dan masih dilakukan hingga kini oleh masyarakatnya.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: Wonderful Indonesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x