Ibu Menyusui Dapat Melindungi Bayinya dengan Vaksin Covid-19, Bagaimana Kata Riset?

- 19 April 2021, 20:30 WIB
ILUSTRASI - Ini penjelasan bagaiman sebuah riset membuktikan ASI ibu menyusui dapat melindungi bayi dari virus Covid-19.*
ILUSTRASI - Ini penjelasan bagaiman sebuah riset membuktikan ASI ibu menyusui dapat melindungi bayi dari virus Covid-19.* /Unsplash/Wes Hicks/

PR CIREBON – Kasus Covid-19 yang menimpa bayi dan anak-anak terus bertambah.

Setelah sebelumnya Saka, putra Andhika Pratama dan Ussy Sulistiawaty terpapar virus Covid-19, kini Ibrahim Wishaka El-Emran, putra Arief Muhammad dan Tiara Pangestika juga terkonfirmasi positif.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Instagram Arief Muhammad, tak hanya Ibrahim yanng positif Covid-19, Arief Muhammad dan keluarga istrinya pun dikabarkan ikut terpapar.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Satu Sepatu yang Disukai dan Lihat Sisi Unik Diri Anda

Ibrahim yang pada April 2021 ini menginjak usia 10 bulan harus menjalani isolasi mandiri di rumah setelah sebelumnya sempat mengalami demam dan dilarikan ke IGD.

Kasus anak yang terpapar Covid-19 menimbulkan keresahan bagi para orang tua yang khawatir anaknya akan mengalami hal serupa karena anak sangat rentan terkena virus.

Oleh karena itu, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Healthline, riset membuktikan ASI ibu menyusui dapat melindungi bayi dari virus Covid-19.

Baca Juga: ONCE Wajib Tahu! TWICE akan Comeback Juni Mendatang, Intip 6 MV Ini yang Ditonton Lebih dari 400 Juta Kali

Vaksin Covid-19 yang diberikan kepada ibu yang sedang menyusui dapat menghasilkan antibodi pada ASI dalam beberapa minggu.

Penelitian yang terbit dalam Journal of American Medical Association (JAMA) menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 dapat mendorong sekresi antibodi yang kuat pada ASI dalam kurun waktu hingga 6 minggu setelah penyuntikan vaksin.

Seorang dokter anak dan ketua pediatri di Pusat Kesehatan Providence Saint John di Santa Monica dr. Danelle Fisher mengatakan, antibodi ditemukan pada bayi beberapa minggu setelah ibunya melakukan vaksin.

Baca Juga: Kondisi Terkini Ustaz Zacky Mirza Setelah Pingsan Saat Ceramah di Pekanbaru

Penelitian yang dilakukan di Israel pada 23 Desember-15 Januari 2021 bertujuan untuk mengetahui apakah antibodi SARS-CoV-2 disekresikan ke dalam ASI.

Penelitian tersebut menguji sampel sebanyak 84 wanita yang diberi 2 dosis vaksin Pfizer-BioNTech dengan selang waktu 21 hari.

Penelitian ini tidak mengikutsertakan wanita menyusui. Namun, mereka tetap didorong untuk divaksinasi.

Baca Juga: Tim Penyelamat Temukan 11 Mayat di Tambang Emas Ilegal Kolombia Akibat Banjir Sebulan Lalu

Sebelum vaksin pertama dimulai, sampel ASI dikumpulkan. 2 minggu setelah dosis pertama diberikan, sampel diambil lagi seminggu sekali selama 6 minggu.

Hasil membuktikan bahwa hanya 2 minggu setelah vaksin pertama, terdapat peningkatan yang signifikan pada tingkat antibodi IgA spesifik anti SARS-CoV-2.

Bahkan, kembali ada lonjakan tingkat antibodi setelah vaksin kedua diberikan kepada sampel.

Baca Juga: Penelitian di Israel Sebut Minuman Susu Fermentasi Ini dapat Sembuhkan Covid-19, Simak Informasinya

Penelitian ini baru dilakukan menggunakan vaksin Pfizer sebagai uji cobanya.

“Kami mungkin dapat mengekstrapolasi hasilnya ke vaksin Moderna karena vaksin Pfizer dan Moderna sangat mirip dalam cara mereka memberikan perlindungan,” kata Fisher.

Setiap penelitian tentunya mempunyai efek samping tertentu. Dilaporkan beberapa wanita dan empat bayi mengalami demam, batuk, dan sesak setelah sang ibu divaksin.

Baca Juga: Hasil Studi Tunjukkan Orang Berbadan Gemuk Biasanya Hidup Lebih Lama

Tiga kasus di antaranya selesai tanpa diberi obat-obatan dan satu bayi diberi antibiotik. Namun hal tersebut tidak termasuk efek samping yang serius.

“Kesimpulan studi ini menarik. Ini merupakan salah satu studi pertama yang dilakukan dari awal hingga akhir.

"Tidak hanya mengambil sampel acak, tetapi benar-benar melacak wanita yang menjadi bagian dari studi. Studi ini dibangun dengan baik, dipikirkan dengan baik, dan dilakukan dengan baik” ujar Fisher.

Baca Juga: Atta Halilintar Akui Sakit Hati Gegara Aurel Hermansyah Dituding Hamil di Luar Nikah: Berita MBA di Mana-mana

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), vaksin Covid-19 tidak dianggap sebagai risiko bagi bayi selama dalam kandungan atau sedang disusui.

Saat ini, belum ditemukan vaksin Covid-19 untuk bayi, sehingga vaksin bisa digunakan oleh ibunya untuk melindungi sang bayi dari paparan virus.

Fisher melanjutkan, mendapatkan vaksin itu lebih baik daripada tidak sama sekali. ASI juga memiliki nutrisi yang sangat baik untuk bayi sehingga perpaduan ini memberikan perlindungan maksimal kepada bayi.

Baca Juga: Di Balik Layar, Jeon Yeo Bin Puji Vincenzo Cassano yang Diperankan oleh Song Joong Ki

Fisher juga mengimbau untuk menghubungi tenaga medis profesional untuk mempelajari hal ini lebih lanjut.

“Jika ragu, tanyakan pada dokter Anda. Dokter kandungan dan dokter anak senang dengan diskusi tersebut, dan kami sangat ingin menyebarkan informasi yang baik,” tutup Fisher.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x