Dapat Bertahan di Udara, Virus Corona Disebut Bisa Menular Bahkan saat Orang Berbicara

7 April 2020, 15:36 WIB
ILUSTRASI masker kain.* /PIXABAY/

PIKIRAN RAKYAT - Virus corona sebelumnya diketahui menyebar hanya lewat sentuhan dan masuk ke hidung atau mulut saat tangan menyentuh wajah tersebut.

Namun, Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional memperingatkan Gedung Putih bahwa bernapas atau berbicara dapat menyebarkan virus corona.

Seorang dokter Harvard memperingatkan bahwa orang mungkin perlu untuk menutup wajah mereka di depan umum dan keramaian.

Baca Juga: Cek Fakta: Hoaks Italia Bersujud karena Covid-19 Semakin Sulit Dikendalikan

Studi terbaru kini menunjukkan bahwa virus corona dapat melakukan penyebaran hingga 21 kaki di udara.

Seorang anggota terkemuka Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional (NAS) dan mantan dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Harvard Dr Harvey Fineberg mengatakan bahwa masker adalah alat sementara yang harus disediakan untuk para pekerja perawat kesehatan.

Hingga kini penelitian masih mempertimbangkan apakah masker memang baik untuk melindungi tubuh dari infeksi virus corona atau tidak.

Namun Dr Fauci mencacat, bahwa masker dapat melindungi dan tidak membahayakan bagi para pemakainya.

Baca Juga: Terkena Imbas Akibat Pandemi Covid-19, UMKM Disebut akan Mudah Gulung Tikar

Seperti kebanyakan penyakit pernafasan, bahwa coronavirus juga menyebar lewat butiran air yang keluar dari orang yang bersin maupun batuk.

Dr Fineberg mengatakan bahwa menghirup udara yang mengandung virus corona, akan menimbulkan bahaya.

"Walaupun penelitian spesifik saat ini terbatas, hasil penelitian menunjukan bahwa aerosol virus bisa datang dari pernapasan normal," ujar Dr Fineberg.

Surat dari NAS ke Gedung Putih mencatat penelitian di Tiongkok yang menemukan bahwa virus bisa berdiam di udara dalam waktu yang cukup lama.

Baca Juga: Mengidap Virus Corona, Kondisi Perdana Menteri Inggris Boris Johnson Semakin Memburuk

Oleh karenanya, masker dibutuhkan untuk mengurangi risiko penyebaran virus corona yang terbang bebas di udara dan bisa terhirup begitu saja oleh seseorang.

Dalam hal ini, orang-orang disarankan untuk menjaga jarak minimal enam langkah satu sama lain untuk memperlambat penyebaran virus corona.

Namun Penelitian dari Universitas Nebraska dan Institut Teknologi Massachusetts (MIT) menemukan bahwa virus corona dapat melakukan penjalanan di udara lebih jauh.

"Jika anda menghasilkan aerosol tanpa sirkulasi di dalam ruangan, dapat dibayangkan bahwa jika anda melewatinya nanti, Anda bisa menghirup virus tersebut," ujar Dr Fineberg.

Baca Juga: Sempat Alami Gejala Covid-19, JK Rowling Bagikan Tips Bernapas yang Baik saat Sesak

Namun lebih lanjut, ia mengatakan bahwa jika diluar rumah, angin yang berembus bisa membubarkan virus corona yang terbang itu.

Ia sendiri mengakui bahwa dirinya akan mulai menggunakan masker di depan umum sebagai tindakan untuk pencegahan penularan virus, terutama di ruangan yang tertutup seperti toko, supermarket, dan lain-lain.

"Saya tidak akan memakai masker untuk medis, karena dokter membutuhkannya," ujarnya menekankan.

Ia akan menggunakan masker yang berupa bandana gaya barat yang bagus untuk dikenakan, atau penutup lainnya seperti syal untuk menutup hidung dan mulutnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler