Quotes Ramadhan Hari ke-2 Puasa, Belajar Empati di Bulan Suci

14 April 2021, 06:54 WIB
Quotes Ramadhan hari ke-2 puasa dari Dr. Didi Junaedi, MA. Belajar empati atau kasih sayang (rahmat) kepada ‎sesama di bulan suci.* /chiplanay/Pixabay

PR CIREBON — Quotes Ramadhan hari ke-2 puasa, Rabu, 14 April 2021 / 2 Ramadhan 1442 H, menggali hikmah yang bisa umat Muslim raih selama menjalankan ibadah di bulan suci.

Dengan menukil ruang inspirasi hasil pemikiran Dosen Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dr. Didi Junaedi, MA., memaparkan salah satu hikmah di antara sejumlah hikmah disyariatkannya ibadah ‎puasa.

Diterangkannya, sebagaimana menurut Syeikh Ali Ahmad Al-Jurjawi dalam karyanya “Hikmat al-Tasyri’ ‎wa Falsafatuhu” adalah lahirnya sikap empati, kasih sayang (rahmat) kepada ‎sesama, yakni fakir miskin. 

Baca Juga: Ramalan Shio, 14 April 2021: Shio Monyet, Ayam Jago, Anjing, dan Babi, Biar Hoki Harus Ada Variasi!

Hal ini dimungkinkan, karena di saat berpuasa, ‎seseorang merasakan lapar dan dahaga, sebagaimana yang biasa dirasakan ‎oleh kaum papa, yakni fakir (al-fuqara) dan miskin (al-masakin) tersebut.‎

Jika di bulan-bulan lain selain Ramadhan, sikap empati seringkali ‎menjadi barang langka, digerus oleh keangkuhan dan kesombongan.

Maka di ‎bulan suci ini, diharapkan sikap empati kembali hadir dalam diri setiap ‎manusia. ‎

Baca Juga: Ramalan Shio 14 April 2021: Shio Naga, Ular, Kuda, dan Kambing, Ingin Untung Harus Bergerak Cepat

Kesadaran kemanusiaan itu digugah oleh sebuah ritual ibadah ‎bernama puasa.

Orang-orang yang memahami dan menghayati makna ‎sesungguhnya ibadah puasa ini akan menyadari, betapa manusia adalah ‎makhluk mulia yang diciptakan Tuhan, dan dihadirkan ke muka bumi ini.

‎Kemuliaan itu berasal dari sucinya diri (fitrah) sejak azali, dengan dilengkapi ‎akal dan hati, disempurnakan dengan bimbingan wahyu Ilahi dan teladan Nabi ‎‎(Muhammad Saw).‎

Baca Juga: Prediksi Shio Rabu 14 April 2021: Hubungan Baik Shio Tikus, Kerbau, Macan, dan Kelinci, Membawa Keberuntungan

Kemuliaan tersebut akan terus ada dan menyertai manusia, jika dia ‎mempertahankan dan menjaganya melalui aktivitas mulia, berupa peningkatan ‎kualitas hubungan dengan Allah (hablun minallah) dan hubungan dengan ‎manusia (hablun minannas).

Atau dengan kata lain, kemuliaan manusia akan ‎terjaga dengan baik jika ibadah ritual dan ibadah sosial terjalin erat satu sama ‎lain.‎

Sebaliknya, jika kualitas hubungan dengan Allah dan hubungan ‎dengan manusia terabaikan, atau salah satunya terabaikan, maka kemuliaan ‎yang sudah ada pada dirinya akan berganti dengan kehinaan—Keistimewaan ‎yang melingkupinya akan berubah menjadi kerendahan.‎

Baca Juga: Ramalan Kartu Tarot, 14 April 2021: Capricorn Kamu Unik dan Pisces Ikutilah Jalan yang Benar!

Di titik inilah ibadah puasa menemukan relevansinya. Puasa ‎mengajarkan kepada manusia untuk tetap meneguhkan eksistensi kemuliaan ‎diri, melalui dua hubungan sekaligus.

Hubungan spiritual Illahi (hablun ‎minallah), berupa ibadah puasa di siang hari, dan hubungan sosial insani ‎‎(hablun minannas) dengan mengajarkan semangat berbagi kepada sesama, ‎baik melalui zakat, infak, sedekah dan yang lainnya.‎

Singkatnya, bulan suci yang tengah kita jalani ini mengajarkan tidak ‎sekadar bagaimana menjalin relasi yang suci dengan Ilahi, tetapi juga ‎menjalin hubungan yang erat dengan insani, melalui sikap empati.‎***

Editor: Tyas Siti Gantina

Tags

Terkini

Terpopuler