PR CIREBON — Quotes Ramadhan hari ke-2 puasa, Rabu, 14 April 2021 / 2 Ramadhan 1442 H, menggali hikmah yang bisa umat Muslim raih selama menjalankan ibadah di bulan suci.
Dengan menukil ruang inspirasi hasil pemikiran Dosen Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dr. Didi Junaedi, MA., memaparkan salah satu hikmah di antara sejumlah hikmah disyariatkannya ibadah puasa.
Diterangkannya, sebagaimana menurut Syeikh Ali Ahmad Al-Jurjawi dalam karyanya “Hikmat al-Tasyri’ wa Falsafatuhu” adalah lahirnya sikap empati, kasih sayang (rahmat) kepada sesama, yakni fakir miskin.
Baca Juga: Ramalan Shio, 14 April 2021: Shio Monyet, Ayam Jago, Anjing, dan Babi, Biar Hoki Harus Ada Variasi!
Hal ini dimungkinkan, karena di saat berpuasa, seseorang merasakan lapar dan dahaga, sebagaimana yang biasa dirasakan oleh kaum papa, yakni fakir (al-fuqara) dan miskin (al-masakin) tersebut.
Jika di bulan-bulan lain selain Ramadhan, sikap empati seringkali menjadi barang langka, digerus oleh keangkuhan dan kesombongan.
Maka di bulan suci ini, diharapkan sikap empati kembali hadir dalam diri setiap manusia.
Baca Juga: Ramalan Shio 14 April 2021: Shio Naga, Ular, Kuda, dan Kambing, Ingin Untung Harus Bergerak Cepat
Kesadaran kemanusiaan itu digugah oleh sebuah ritual ibadah bernama puasa.
Orang-orang yang memahami dan menghayati makna sesungguhnya ibadah puasa ini akan menyadari, betapa manusia adalah makhluk mulia yang diciptakan Tuhan, dan dihadirkan ke muka bumi ini.
Kemuliaan itu berasal dari sucinya diri (fitrah) sejak azali, dengan dilengkapi akal dan hati, disempurnakan dengan bimbingan wahyu Ilahi dan teladan Nabi (Muhammad Saw).
Kemuliaan tersebut akan terus ada dan menyertai manusia, jika dia mempertahankan dan menjaganya melalui aktivitas mulia, berupa peningkatan kualitas hubungan dengan Allah (hablun minallah) dan hubungan dengan manusia (hablun minannas).
Atau dengan kata lain, kemuliaan manusia akan terjaga dengan baik jika ibadah ritual dan ibadah sosial terjalin erat satu sama lain.
Sebaliknya, jika kualitas hubungan dengan Allah dan hubungan dengan manusia terabaikan, atau salah satunya terabaikan, maka kemuliaan yang sudah ada pada dirinya akan berganti dengan kehinaan—Keistimewaan yang melingkupinya akan berubah menjadi kerendahan.
Baca Juga: Ramalan Kartu Tarot, 14 April 2021: Capricorn Kamu Unik dan Pisces Ikutilah Jalan yang Benar!
Di titik inilah ibadah puasa menemukan relevansinya. Puasa mengajarkan kepada manusia untuk tetap meneguhkan eksistensi kemuliaan diri, melalui dua hubungan sekaligus.
Hubungan spiritual Illahi (hablun minallah), berupa ibadah puasa di siang hari, dan hubungan sosial insani (hablun minannas) dengan mengajarkan semangat berbagi kepada sesama, baik melalui zakat, infak, sedekah dan yang lainnya.
Singkatnya, bulan suci yang tengah kita jalani ini mengajarkan tidak sekadar bagaimana menjalin relasi yang suci dengan Ilahi, tetapi juga menjalin hubungan yang erat dengan insani, melalui sikap empati.***