Network
TEMANNYA suka bilang. Kalau ada Hj. Komara Nandang masalah pun akan cepat beres. Julukan itu sudah melekat kuat pada ibu yang akrab dipanggil C'Kokom ini.
Semua itu, berawal dari seabreg aktivitas yang digelutinya berhasil sukses. Sehingga meraih prestasi dan kepercayaan. Baik ketika jadi motivator, juri lomba, berorganisasi hingga olah vocal.
Jadi wajar saja. Kalau bu Komara terpilih kembali untuk keduakali sebagai Ketua DPC Apprisia Kota Bandung -- Ikatan Pengembang Kepribadian Indonesia.
Itu saat ditemui di rumahnya di Jln. Atlas Barat, Kota Bandung, Jawa Barat, kemarin ini. Bu Komara mengiyakan kalau diberi julukan seperti itu. "Kan itu menujukan bahwa rekan-rekan itu percaya," katanya sambil tersenyum.
Memang betul juga. Paling aktual, ketika menggelar lomba keroncong, pada saat aktivitas musik itu lagi tenggelam. Bu Komara (dengan Apprisia) berani menggelar lomba keroncong terbuka untuk umum.
Ternyata, diluar dugaan pesertanya lumayan. Sampai puluhan orang. Mereka dari Bogor, Jakarta, Tasik, Bogor, Cianjur, Cirebon dan Ciamis. "Ini juga salah satu dari program Apprisia," ujar bu Komara, yang juga aktif di BKOW Jabar, bidang pendidikan dan kebudayaan.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Bandung Raya Jawa Barat Hari Ini Sabtu 25 Februari 2023
Apprisia itu, lanjutnya, merupakan lembaga yang berfocus kepada pengembangan SDM (sumber daya manusia). Berupa pengembang kepribadian, pemandu tata rias wajah dan busana tradisional, etika pergaulan dan bisnis.
"Juga ada public speaking dan olah vocal. Jadi lomba keroncong pun masuk," tutur mantan Sekertaris Ikaboga (Ikatan Ahli Boga) Jabar itu.
Berapa banyak yang sudah ikut pelatihan? "Di Kota Bandung saja ratusan dan di Jabar bisa ribuan orang." Ditambahkan, seperti di Cimahi pelatihan etika bisnis, dan melatih puluhan istri kades se-Indramayu, mengenai tata etika pergaulan, dan dengan materi yang sama untuk para karyawan, itu di Jakarta.
Baca Juga: Nasehat Imam Syafi'i : ‘Singa tak Pantas Meladeni Seekor Anjing.’
Dilanjut bu Komara, dalam waktu dekat pun Apprisia akan bikin acara untuk anak-anak berupa lomba vocal dan busana tradisional.
Keroncong di RRI
Ada bukti aktual lagi, yang seperti dijuluki teman-temannya. Yaitu ketika bu Komara dihubungi pihak RRI, untuk mengisi acara lagu-lagu keroncong di Pro-4, dan langsung mengiyakan.
Padahal program musik keroncong di RRI itu, sudah vakum 4 tahunan. Betul juga, tak perlu berlama-lama, acara musik keroncong di Pro-4 pun mengudara lagi.
"Acaranya pun live. Perdana pada hari minggu malam tanggal 12 Februari kemarin ini. Dari pukul 19.00 sampai 20.00. Setelah ngudara ternyata banyak yang ngerespon senang."
Baca Juga: Terseret Kasus Sambo, Baiquni Wibowo Divonis 1 Tahun Penjara
Rencana sesuai dengan obrolan, katanya sambil menambahkan, akan mengudara secara rutin lagi di RRI Pro-4. Tetap live setiap minggu malam pada jam yang sama.
Sejak kapan ikut lomba vocal? “Kala di SMA, disuruh kepala sekolah untuk jadi wakil sekolah ikut lomba vocal di Braga Festival Bandung. Yang ikut banyak. Bisa menjadi juara. Bangga. Itu awal mulanya." Lalu Lomba Lagu Tetty Kadi, Juara 2. Juara Satu Tembang Kenangan Hapmi Jabar (2007).
Mengapa hijrah ke keroncong? "Ya gara-gara ada festival keroncong. Itu tahun 1984. Begitu ikut Bintang Radio RRI Tingkat Jabar menjadi juara 3. Itu baru pertama ikut lomba. Masih belajar."
Baca Juga: Cerita Asal-usul Desa Bantarujeg di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
Maju lagi di Festival Keroncong se-Pulau Jawa, tahun 2011, sukses jadi Juara Satu. Sama meraih Juara Satu pada festival keroncong yang digelar HAMKI Jabar.
Dari keroncong, bikin dua album rekama VCD yang bertajuk "Komara Re Birth 2" dan "Friendship Forever" bersama OK Blue Moon. "Sayang sekarang VCD nggak ada."*** (DantoS)
