Ruang Kreatif Bermusik Indie, Makin Perkaya Industri Musik Indonesia

- 16 Februari 2023, 07:38 WIB
Grup Band Mocca menjadi salah satu grup band Indie yang sukses secara global./DantoS
Grup Band Mocca menjadi salah satu grup band Indie yang sukses secara global./DantoS /

 

INDUSTRI  musik Indonesia sudah berubah total. Khusus bikin album, merilis hingga promosi agar sampai kepada listener musik. Kini, bisa lewat label indie. Karena label major lagi pada "tiarap".         

Kalau dulu band pilih jalur indie, itu karena karyanya ditolak lalu didikte oleh label besar, harus ikuti selera dari produser, komersil. Aturan dari Musica Studio, Aquarius, Sony dan Musikindo berlalu sudah.                                                                                        

Kini dengan modal kecil pun bisa mengejar impian. Pasar musik sekarang juga lebih luas tak hanya di dalam negeri tapi sampai mancanegara.

Baca Juga: Universitas Padjajaran Gelar Masa Orientasi Untuk Mahasiswa Baru Gelombang II Tahun 2022/2023

Proses kreatifitas  itu muncul dengan jalan pilih label indie atau independent label.  Membikin single atau album mini secara sendiri lalu dipromosikan ke kanal YouTube Musik.

Dahulu label indie tak begitu dikenal. Meskipun Prambors merilis "Dasa Tembang Tercantik" yang diusung Tri Utami (Rencana), grup Pahama dan  Deddy Stanzah (Sepercik Air). 

Baru tahun 90-an, grup PAS band  meramu genre musik rock, funk hingga metal jadi rock alternatif. Demo musiknya ditolak label major. Lalu memilih jalur indie dan sukses. Kalau Slank yang bermusik pop-rock-blues dari yang berlabel  beralih ke indie setelah ngetop.

Dari dua band indie itu sudah mulai terasa memperkaya musik kita.      

Baca Juga: Pengusaha Bola di Majalengka Pilih Mundur dari Kepengurusan DPC Partai Gerindra, Begini Penjelasannya             

Puluhan band

Semula band yang berkarya lewat indie ada beberapa saja. Kini sudah menjamur. Itu bisa dilihat jika Anda membuka internet, YouTube Musik. Sebagai contoh band Saltfish, pop alternatif, bisa merilis lagu Midnight Midnight dan Bad All' Scane.   

Coba simak band indie yang sudah sukses dan ngetop, ada Superman is Dead pengusung funk-rock, bisa tur ke AS. Lalu band Pure Saturday yang pop-rock melahirkan beberapa album dengan idealismenya. Grup Mocca pun dengan pop-jazz bisa terkenal menelorkan 6 album rekaman, The S.I.G.I.T rilis 2 album,

Efek Rumah Kaca luncurkan 3  album dengan genre rock alternatif. Masih banyak lagi terutama grup-grup beraliran metal, berlabel indie, termasuk Buger Kill.

Baca Juga: Pemda Kota Cirebon Berhasil Turunkan Angka Stunting, Penghargaan Diterima Wakil Wali Kota dari Gubernur 

Para pengamat musik pun, beropini, band indie itu memperkaya industri musik, baik domestik mau pun dunia. Hasil karyanya itu murni ekspresi idealis sendiri, bukan hasil didikte produser rekaman.

Jadi semakin banyak muncul label indie maka akan makin beragam genre musik yang dirilis ke blantika musik kita. Jika dihitung sudah 20 band lebih yang sukses dengan label indie di Indonesia. Apalagi sekarang label major lagi pada "istirahat" panjang.

Musisi yang bernaung di label rekaman pun seperti Noah, Dewa 19, Tulus, Raisa, Doel Sumbang, Iwan Fals hingga Melly Goelaw, ada di antara mereka yang merilis video ke YouTube Musik.

Baca Juga: Harga Beras Masih Mahal, Pemda Majalengka, Polres dan Bulog Gelar OPM di Dua Kecamatan Ini

Indie bukan musik

Selama ini di blantika permusikan      Indonesia, ada yang mengartikan indie dengan aliran musik atau genre dan nama studio. Padahal indie itu, proses kreatif musisi dan penyanyi bikin album musik, video klip hingga promosi dengan modal sendiri.

Itu dikerjakan serba sendiri. Untuk promosi lewat radio to radio, acara musik, festival, dan cafe to cafe. Ini pernah dilakukan PAS band, dan laku sampai 5 ribu keping.

Label indie sesungguhnya baru tahun 2000-an populer di Indonesia. Sedangkan di Inggris dan Amerika sudah dimulai dari awal tahun 80-an. Saat itu, ada  musisi muda merasa jenuh dengan musik mainstream. 

Baca Juga: Richard Eliezer Divonis 1 Tahun 6 Bulan, Bola Kini berada di Kejaksaan. Akan Bandingkah? 

The Rolling Stone main pop-rock-blues, Deep Purple ber-hard-rock, Grand Funk RR dengan warna rock psychadelic, Led Zeppelin musik heavy-metal. Begitu juga musik asal Afrika, blues dan reggae.  

Musisi Morrissey, tahun 1982, bikin band Smiths, ngeramu genre musik jungle-pop, rock dan post-punk. Mereka sukses dengan empat album ber-indie-alternative rock.Lalu suka dibilang sebagai band indie pertama di dunia.

Tapi ada lagi yang mengklaim sebagai band indie pertama, yaitu grup Paxies dengan mengibarkan genre musik alternatif-noise-pop.

Baca Juga: Jebolan Standford University, Maudy Ayunda Ternyata Takut Kucing 

Setelah itu baru muncul the Cure, band indie paling sukses jadi inspirasi bagi band-band di dunia.

Kelompok band ini berhasil merilis 13 album label indie. Ada album fenomenal Disintergration (1989) hingga Bloodflower  (2000).

Menurut peneliti Junior Vista, Novelia, "Indie itu unik dan mengasyikan." Kehadiran band indie semakin memperkaya bisnis industri musik. Karena berhasil ciptakan variatif genre musik baru. ***(DantoS)

Editor: Otang Fharyana

Sumber: Tulisan Opini


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x