Network
SABACIREBON - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengemukakan pentingnya harmonisasi kemitraan antara Pemerintah Daerah DIY dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Harmonisasi ini bertujuan memperluas ekspansi sistem keuangan provinsi tersebut.
Dalam acara serah terima jabatan Kepala OJK DIY, Sultan menyatakan bahwa harmonisasi ini berdampak positif terutama pada peran Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD). Tujuannya adalah untuk memperbesar skala produksi lokal, khususnya bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Menurut Sultan, harmonisasi tersebut juga akan mendorong peningkatan kemampuan UMKM dan memperkuat sektor ekonomi unggulan sebagai pendorong utama ekonomi DIY.
Selain itu, harmonisasi ini diharapkan dapat mendorong pembiayaan jangka panjang terutama dalam sektor infrastruktur transportasi, industri, pariwisata, dan prasarana pendukungnya.
Sultan menekankan perlunya peran OJK DIY yang lebih cermat, selektif, dan inovatif dalam menjalankan operasi pengawasan makroprudensial terhadap sektor jasa keuangan.
Gubernur DIY juga menyatakan pentingnya program percepatan dalam mendorong sektor keuangan untuk berani mengambil risiko yang terukur guna optimalisasi dana-dana idle untuk investasi.
Sultan menegaskan bahwa OJK DIY harus mendorong terlaksananya program-program ini guna menciptakan pertumbuhan ekonomi yang merata, partisipatif, dan inklusif.
Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, menekankan pentingnya profesionalisme dan integritas pejabat publik dalam keberhasilan pelaksanaan tugas dan fungsi OJK.
Inarno juga menyoroti pentingnya komunikasi, koordinasi, dan kerjasama yang baik antara OJK dengan pemangku kepentingan di daerah guna mendukung lingkungan kerja yang kondusif, inovatif, dan produktif.
