Harga Kedelai Dunia Makin Mahal! Bagaimana Nasib Tahu dan Tempe Terkini?

4 April 2021, 12:30 WIB
Harga kedelai dunia mengalami kenaikan yang bisa berdampak pada sektor produksi tahu dan tempe di Indonesia.* /Pixabay.com/dongdong1

PR CIREBON — Tren kenaikan harga kedelai dunia sekarang ini sedang melonjak mahal.

Kenaikan harga kedelai tentu saja bakal berimbas pada sektor produksi tahu dan tempe di tanah air.

Akan tetapi, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perdagangan menyatakan kesiapan untuk upaya menjaga kestabilan harga kedelai nasional.

Baca Juga: Soroti Haris Azhar dan Refly Harun yang Sebut Langkah Polisi Salah, Ferdinand Hutahaean: Anggap Saja Mereka...

Terutama, di kalangan pengrajin tahu dan tempe, serta importir kedelai.

Dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari laman resmi Kemendag, data Chicago Board of Trade (CBOT) menunjukan bahwa harga kedelai dunia untuk penyediaan April 2021 berada di kisaran USD 14,33/bushels (gantang) atau sekira Rp208.154.

Melihat data tersebut mengindikasikan, terdapat kenaikan harga di kisaran 3,69 persen dari penyediaan Maret 2021 yang sebesar USD 13,82/gantang (Rp200.746).

Baca Juga: Singgung Kebijakan di Indonesia dan Menyebutnya Paradoks, Fiersa Besari: Saya Tahu Apa, Cuma Rakyat Jelata

Menanggapi kenaikan harga kedelai dunia, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Syailendra menyatakan, pemerintah bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk menjaga harga kedelai impor di tingkat pengrajin tahu dan tempe di kisaran Rp9.750 hingga Rp9.900/kg.

Selain itu, harga di tingkat gudang importir Rp9.200 hingga Rp9.300/kg.

Sehingga, harga tahu masih terus stabil di kisaran Rp650/potong. Kemudian, harga tempe di kisaran Rp16.000/kg.

Baca Juga: DMX Kritis! Earl Simmons Dilarikan ke Rumah Sakit Diduga Overdosis

“Meski saat ini terjadi sedikit kenaikan harga kedelai dunia, Kemendag menjamin stok kedelai penyediaan April 2021 masih cukup untuk memenuhi kebutuhan industri pengrajin tahu dan tempe nasional dengan harga yang stabil dan terjangkau,” ungkap Syailendra.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri lebih jelas lagi menerangkan, bahwa harga kedelai di tingkat pengrajin tahu dan tempe saat ini merupakan dampak pergerakan harga kedelai dunia.

Perlu diketahui, harga kedelai dunia yang terjadi peningkatan sejak pertengahan tahun lalu hingga sekarang.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Apa yang Anda Lihat Pertama Dalam Ilusi Optik Ini Menguak Rahasia Kelemahan Cinta Anda

Ia lantas diimbaukannya kepada para importir yang memiliki stok kedelai untuk terus memasok kedelai secara rutin kepada seluruh pengrajin tahu dan tempe.

Serta, memasok juga para anggota Gabungan Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo), baik di Pusat Koperasi Tempe Indonesia provinsi maupun Koperasi Tempe Indonesia kabupaten/kota seluruh Indonesia.

“Kami harap produksi tahu dan tempe dapat terus berjalan. Sehingga, masyarakat tetap mendapatkan tahu dan tempe dengan harga yang terjangkau,” pungkas Syailendra.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Kemendag

Tags

Terkini

Terpopuler